Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) menargetkan pada akhir 2019 mencatat pertumbuhan pendapatan 15%. Di akhir tahun 2018 GHON membukukan pendapatan Rp 108,7 miliar.
Direktur Utama GHON Rudolf P Nainggolan optimis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan 15%. Hitung-hitungan di atas kertas, pendapatan GHON di akhir tahun nanti akan sebesar Rp 125 miliar. "Target pendapatan tumbuh 15% pasti tercapai, pasti sesuai target," tegas Rudolf pada Selasa (8/10).
Baca Juga: Paruh Pertama 2019, Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) Sudah Menyerap 13,2% Capex
Rudolf mengatakan permintaan di tahun ini masih didominasi di Pulau Jawa. Sekitar 70% berasal dari Pulau Jawa, sementara sisanya tersebar di pulau lainnya.
Adapun fokus GHON di tahun ini juga meningkatkan tenant ratio menjadi 1,4. Melalui kolokasi, hal itu bakal meningkatkan efisiensi perusahaan dalam mengelola menara. Sebab, kolokasi lebih memanfaatkan menara yang sudah ada dan tidak memakan biaya maintenance yang lebih besar ketimbang pembangunan menara baru.
GHON menargetkan pada akhir 2019 memiliki 645 menara B2S (built to suit) dan 300 kolokasi. Artinya, jumlah tenancy GHON di akhir tahun sekitar 945 tenant atau penyewa.
Pada awal tahun 2019 GHON memiliki 556 menara B2S dan 289 kolokasi. Rudolf P mengatakan saat ini pihaknya telah memiliki 900 penyewa.
Baca Juga: Biaya ekspansi menyebabkan laba emiten menara cenderung tertekan
Sayangnya, ia belum mau membeberkan berapa penambahan menara serta kolokasi. "Yang pasti permintaan menara B2S dari Indosat dan XL Axiata, sementara kolokasi dari Indosat dan Hutchison 3 Indonesia," kata Rudolf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News