kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) anggarkan capex Rp 200 miliar di tahun 2021


Rabu, 20 Januari 2021 / 15:15 WIB
Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) anggarkan capex Rp 200 miliar di tahun 2021


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) berencana menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar di tahun 2021. 

Direktur Utama GHON, Rudolf Nainggolan mengatakan, capex tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan tower dan colocation, melakukan akuisisi dengan nilai investasi sebesar Rp 50 miliar, dan mempersiapkan investasi untuk pengembangan dan penambahan menara yang dapat menunjang kebutuhan 5G di Indonesia sebesar Rp 50 miliar. 

"Sumber dananya berasal dari cashflow internal perusahaan dan pinjaman bank," kata Rudolf kepada kontan.co.id, Rabu (20/1).

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT): Aset tol di Jawa dan Sumatra menarik bila ditawarkan lewat SWF

GHON berencana untuk melakukan akuisisi di tahun ini dengan menganggarkan Rp 50 miliar dari total capex di tahun ini. Tapi sayangnya, ia belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai detail akuisisi yang akan dilakukan Gihon.

Di tahun ini Gihon juga menargetkan pendapatan sebesar Rp 96 miliar dan sales projection sebesar Rp 165 miliar. Rudolf juga menargetkan jumlah penyewa menara tumbuh 20% menjadi 1.490 tenant pada 2021. Pada tahun 2020 GHON telah mendapatkan jumlah penyewa menara sebanyak 1.240 tenant.

Rudolf menjabarkan, tahun ini pihaknya masih akan fokus melakukan pembangunan B2S organik dan anorganik baru, serta memperkuat kolokasi yang sudah ada.

Pihaknya juga bakal mempersiapkan investasi untuk pengembangan dan penambahan menara yang dapat menunjang kebutuhan 5G di Indonesia. Rudolf menyebut, pihaknya akan mempertimbangkan dengan jeli kondisi pasar dan kebutuhan teknologi sebelum merealisasikan pengembangan menara di masa mendatang.

"Tentunya dengan peran pemerintah daerah yang juga sangat penting untuk keperluan perizinan," kata Rudolf.

Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) targetkan akuisisi aset pabrik Samator rampung di kuartal I

Menurutnya, sesuai tender blok frekuensi 5G yang diadakan oleh pemerintah dan pemberlakuan UU Cipta Kerja, sudah seharusnya operator seluler pemenang tender tersebut akan mulai membangun infrastruktur 5G di semua daerah yang memiliki pertumbuhan traffic data yang relatif tinggi.

Dalam menjaga kinerja di tahun ini, Gihon menerapkan beberapa strategi, seperti manajerial yang lebih cepat dan gesit, dan melakukan hubungan baik dengan customer.

Selanjutnya: Waskita Beton Precast (WSBP) mengincar sejumlah proyek infrastruktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×