kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

GM Berencana Investasi di Indonesia


Rabu, 07 Januari 2009 / 07:50 WIB
GM Berencana Investasi di Indonesia


Reporter: Nurmayanti |

JAKARTA. Indonesia tampaknya masih menjadi pilihan menarik bagi investasi para produsen otomotif dunia. Salah satunya, produsen asal Amerika Serikat General Motors Corporation (GM) yang berencana merealisasikan investasinya di Indonesia pada 2010. GM, melalui anak usahanya di Indonesia PT General Motor Autoworld Indonesia (GMAI) kemungkinan akan menyuntikkan dana investasi sebesar US$ 50 juta. Investasi ini untuk mengaktifkan kembali lini produksi General Motor i Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

Namun, GM baru akan memastikan keputusan realisasi investasi ini pada pertengahan tahun 2009. “Untuk merealisasikan investasi ini kita perlu waktu tambahan sekitar enam bulan hingga 12 bulan untuk kesiapan industri komponen memasok kebutuhan produksi kita nantinya," ujar Managing Director PT GMAI Mukiat Sutikno, Selasa (6/1).

Nilai investasi US$ 50 juta merupakan bagian dari komitmen investasi GM di kawasan Asia Pasifik yang nilainya mencapai sekitar US$ 1 miliar. Pada Senin (5/1), beberapa perwakilan General Motor bertandang ke Departemen Perindustrian (Depperin). Dalam kunjungannya ini hadir antara lain Presiden Direktur GM Asia Pasifik Nick Reilly.

Mukiat mengaku, pada kesempatan ini, Nick Reilly banyak bertanya perihal arah kebijakan pemerintah Indonesia di sektor usaha otomotif. Salah satunya, kesiapan Indonesia, dalam mengaplikasikan bahan bakar alternatif berupa compressed natural gas (CNG) untuk kendaraan pribadi dan komersial.

Pertanyaan masalah gas muncul karena General Motor memandang kondisi harga minyak dunia sehat. Kalaupun stabil, harganya akan berkisar di angka US$ 80 hingga US$ 90 per barel. Dan salah satu bahan bakar alternatif yang memungkinkan menggantikan minyak di sektor otomotif hanyalah gas. “Selain itu, di Thailand banyak produk mobil mereka yang menggunakan bahan baku CNG dan mereka mempertanyakan hal ini di Indonesia,” katanya.

Untuk mewujudkan realisasi investasinya di Indonesia, General Motor tak meminta stimulus apa pun. Satu hal yang penting, pemerintah memberikan perlakuan yang sama seperti investor lain yang masuk ke Indonesia.

Selain itu, saat ini General Motor sedang mencari pemasok komponen dalam negeri yang bisa memenuhi standar dan kualitas produk mereka. Sebab itu, realisasi investasi kemungkinan membutuhkan waktu yang lama. Sebab, General Motor tak ingin mengorbankan kapasitas produksi mereka tanpa kepastian pasokan komponen.

Mukiat memastikan, kedatangan Nick Reilly kabar baik bagi Indonesia. Sebab, GM memandang Indonesia sebagai pasar vital yang harus segera digarap. “Dengan datangnya Nick ke Indonesia, secara tidak langsung juga menunjukkan keseriusan GM dalam berinvestasi," jelas Mukiat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×