kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMF Aero Asia (GMFI) baru merealisasikan 10% capex di semester I


Jumat, 24 Juli 2020 / 22:30 WIB
GMF Aero Asia (GMFI) baru merealisasikan 10% capex di semester I


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

"Semua stakeholder kami pasti akan melakukan restrukturisasi kontrak dengan GMF begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dilakukan agar ekosistem industri penerbangan ini tidak semakin terpuruk," katanya.

Untuk bisa bertahan di masa pandemi ini, perseroan telah melakukan berbagai upaya bertahan hingga menetapkan rencana pemulihan untuk menyelamatkan kondisi perusahaan. Hal tersebut adalah menjaga likuiditas perseroan melalui renegosiasi vendor dan kreditur, tidak memperpanjang kontrak tenaga alih daya yang berakhir kontraknya pada 30 Maret 2020, serta memaksimalkan efisiensi.

Baca Juga: Maskapai penerbangan terbesar di India ini akan PHK lebih dari 2.000 karyawan

“Kami sangat berharap kondisi penerbangan baik di domestik maupun internasional segera pulih kembali saat ini. Dengan banyaknya negara maupun wilayah yang mulai membuka sektor perekonomian saat ini, kami optimis hal tersebut akan menggairahkan kembali industri penerbangan dengan tetap mengedepankan pola adaptasi kebiasaan baru,” paparnya.

Rian menjabarkan, untuk menahan penurunan pendapatan pihaknya telah melakukan penyesuaian sensitivitas tarif berdasarkan tingkat jam terbang untuk perjanjian perawatan dengan harga tetap kepada PT Garuda Indonesia Tbk. Perseroan juga menindaklanjuti untuk melakukan negosiasi dengan pelanggan-pelanggan baru yang potensial untuk menambah pendapatan.

Menurut Rian, kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan menghadapi tantangan eksternal bergantung kepada penghasilan arus kas termasuk penagihan piutang usaha dan tagihan bruto dari pelanggan maskapai-maskapai penerbangan, agar bisa membayar liabilitas secara tepat waktu.

Baca Juga: Virus corona jadi momok di kuartal II-2020, begini dampaknya ke ekonomi

"Saat ini kami berfokus untuk menyesuaikan business process yang ada di Perusahaan serta semakin menggalakkan upaya efisiensi agar bisnis kami semakin lean. Selain itu kami juga mencoba untuk mulai merambah ke industri yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi ini. Sebagai Perusahaan terbuka, Kami akan memastikan bahwa seluruh aksi korporasi yang akan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Rian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×