Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), resmi menunjuk Giring Ganesha Djumaryo sebagai Komisaris Perseroan.
Penunjukan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual pada Kamis (5/6/2025).
Giring yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan periode 2024–2029 itu ditetapkan sebagai Komisaris Independen GMFI. Ia sebelumnya dikenal sebagai mantan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan juga vokalis grup musik Nidji.
Baca Juga: Perseteruan Internal Garuda Indonesia Memanas
“Komisaris, Bapak Giring Ganesha Djumaryo,” ujar Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, dalam konferensi pers usai RUPST.
Tak hanya menunjuk Giring, GMFI juga melakukan perombakan besar dalam struktur Dewan Komisaris dan Direksi. Oki Yanuar kini resmi menjabat sebagai Komisaris Utama menggantikan Dharmadi yang diberhentikan dengan hormat. Sejumlah nama lain seperti Rahmat Hanafi, Ali Gunawan, Abhan, dan Agit Atriantio juga resmi diberhentikan dari jabatan komisaris.
Di jajaran direksi, GMFI kembali mengangkat Andi Fahrurrozi sebagai Direktur Utama. Sejumlah perubahan juga terjadi, termasuk penunjukan Bobi Gumelar Respati sebagai Direktur Base Management serta Tri Hartono sebagai Direktur Keuangan yang baru.
Beberapa direksi lama, seperti Pudjo Sarwoko, Salusra Satria, Mukhtaris, dan Irvan Pribadi diberhentikan dengan hormat.
Berikut susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi GMFI terbaru:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Oki Yanuar
Komisaris Independen: Dean Arslan
Komisaris: Giring Ganesha Djumaryo
Direksi:
Direktur Utama: Andi Fahrurrozi
Direktur Base Management: Bobi Gumelar Respati
Direktur Line Operation: Mukhtaris
Direktur Sumber Daya Manusia: Mitra Piranti
Direktur Keuangan: Tri Hartono
Dalam RUPST tersebut, GMFI juga memutuskan untuk menahan laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai US\$ 26,9 juta atau sekitar Rp 438 miliar sebagai laba ditahan guna menutup akumulasi kerugian.
"Karena saat ini saldo laba GMF masih negatif, sehingga kita tidak membagikan dividen," ujar Andi.
Sepanjang tahun 2024, GMFI mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,9% menjadi US\$ 421,2 juta. Laba bersih juga tumbuh signifikan sebesar 33% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Capaian ini menjadi bukti keberhasilan transformasi GMFI dalam upaya pemulihan pasca-pandemi dan memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Cadangan Devisa Indonesia Diperkirakan Menguat pada Mei 2025, Ini Pendorongnya
Menarik Dibaca: Stok Beras RI 4 Juta Ton, Pengamat: Genjot Produksi Dalam Negeri Sebelum Ekspor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News