Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan investasi e-commerce di level unicorn asli Indonesia tidak pernah tercatat adanya aliran modal atau investasi ke Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasi Lembong beralasan induk perusahaan unicorn Indonesia berinduk di Singapura. Sehingga investasi perusahaan rintisan anak bangsa itu lari ke negara tetangga tersebut.
Hal tersebut diketahui Thomas dari hasil riset yang dilakukan oleh Google dan Temasek. Dari riset tersebut, empat unicorn Indonesia yakni Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
“Jadi tidak masuk ke dalam arus modal investasi karena langsung ke induknya di Singapura, kemudian baru diberikan ke unicorn,” kata Thomas dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/7).
Dia mengaku beberapa isu perkembangan bisnis unicorn tersebar. Misalnya, ada pengumuman bahwa Grab baru mendapatkan dana dan akan investasi ke Gojek.
“Tapi tidak nongol dalam arus modal masuk dalam bentuk investasi. Jawabannya masuk berbentuk investasi ke Singapura, induknya," ungkap Thomas.
“Di laporan (Google dan Temasek) disebutkan Indonesia ada nol (perusahaan unicorn) dan Singapura empat (perusahaan),” tambahnya.
Asal tahu saja perusahaan atau e-commerce yang berada di level unicorn telah mencapai valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News