Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia, Kamis (11/11) mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO, dengan perusahaan berhasil meraih lebih dari US$ 1,3 miliar dari investor. Investor lainnya diharapkan bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir di beberapa minggu mendatang.
Dana tersebut juga diraih Grup GoTo termasuk dari anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.
GoTo berpotensi untuk investasi lebih jauh mengembangkan ekosistem dengan pendanaan teranyar ini. Ekspansi termasuk fokus yang berkelanjutan pada menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi untuk lebih meningkatkan pengalaman hyperlocal.
Baca Juga: Dilaporkan pidana gara-gara merek GoTo, ini kata Gojek dan Tokopedia
Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo menjelaskan bahwa, Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia. Dia menambahkan bahwa permintaan konsumen terdorong oleh pertumbuhan adopsi digital yang telah membawa banyak pengguna masuk ke ranah online.
"Akibatnya, permintaan akan layanan kami terus meningkat, dilandasi dengan komitmen kami untuk terus memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistem kami," kata Andre dalam siaran pers, Kamis (11/11).
Michael Woo, Managing Director Primavera Capital Group yang berbasis di Singapura, mengatakan, GoTo adalah juara nasional dengan ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia.
"Kami melihat peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand dan fintech – yaitu semua segmen di mana Primavera memiliki pengalaman investasi yang luas,” ungkap Michael Woo.
Baca Juga: Gojek dan Tokopedia gugat balik Terbit Financial atas sengketa merek GoTo
Steven Chua, Deputy CIO di Seatown Master Fund menambahkan, pihaknya senang dapat berpartisipasi dalam misi Grup GoTo untuk mendorong kemajuan. Pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN, merupakan fokus investasi utama bagi pihaknya.
"Kami telah menjadi investor di Gojek selama beberapa tahun, dan berharap dapat melanjutkan perjalanan kami dengan Grup GoTo yang semakin besar seiring perusahaan memasuki fase pertumbuhan berikutnya,” sambung Steven Chua.
Sebagai gambaran, Indonesia memiliki PDB lebih dari US$ 1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia, dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta. Ekosistem GoTo mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari US$ 600 miliar di Indonesia pada tahun 2025.
Indonesia ini juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal, sehingga terdapat peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.
Baca Juga: Akun Gojek dan Tokopedia tersambung, pengguna Gopay yang dapat untung
Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada bulan Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.
Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dengan total Nilai Transaksi Bruto (“GTV”) Grup lebih dari US$ 22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2% PDB Indonesia.
Citi dan Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo dalam penggalangan dana dan Davis Polk & Wardwell serta Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.
Baca Juga: Merek GoTo digugat Rp 2,08 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News