Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Yuwono Triatmodjo | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Makin banyak konglomerasi usaha yang kepincut menggarap bisnis perintis atau startup teknologi, utamanya e-commerce. Pasalnya, kemajuan pesat teknologi telah mengubah pasar bisnis offline menjadi online.
Ini pula yang mendorong sejumlah konglomerasi di Tanah Air beradaptasi sekaligus berinvestasi pada perusahaan startup sektor digital. Yang terbaru adalah Grup Astra.
Lewat anak usahanya PT Astra Graphia Tbk (ASGR), Astra akan meluncurkan situs Axiqoe.com, awal tahun 2016. Untuk mengarap bisnis ini, ASGR mengalokasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 50 miliar.
Panji Nurfirman, Chief of Finance & Accounting Astra Graphia mengatakan, basis pelanggan ASGR menjadi modal untuk memperkenalkan Axiqoe.com. "Kami punya modal kuat untuk masuk e-commerce, karena punya sekitar 30.000 customers untuk produk Fuji Xerox dan produk turunan lainnya," tandas Panji, pekan lalu. (27/11).
Axiqoe.com diklaim bakal menawarkan solusi dan kebutuhan perlengkapan kantor, melalui layanan antar. Kelak, layanan ini akan menjadi saluran penjualan ritel untuk berbagai produk Astra, khususnya Astra Graphia. Ada ribuan produk bakal dipajang di Axiqoe.com.
Tak jauh beda, akhir pekan lalu, PT Bank Mandiri Tbk juga menyiapkan Mandiri Capital sebagai kendaraan masuk bisnis startup. Modal awal Rp 500 miliar yang diterima dari sang induk, akan disalurkan Mandiri Capital bagi pembiayaan ke perusahaan startup, terutama yang bergerak dibidang keuangan.
"Penyertaan modal diarahkan ke startup yang bisnisnya bisa diintegrasikan dengan Bank Mandiri. Misalnya payment, transaction, dan e-wallet," ujar Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri seperti ditulis Harian KONTAN, Sabtu (28/11).
Selain mereka, banyak konglomerasi di Indonesia mulai membidik bisnis startup sebagai bagian dari strategi pemasaran.
Situs www.techinasia.com mewartakan, setidaknya ada 10 konglomerasi asal Indonesia yang sudah merambah bisnis startup. Diantara mereka: ada Grup Lippo, Sinarmas, Elang Mahkota Teknologi, Salim, Djarum, Kompas Gramedia, Ciputra, Medco Energi, MNC Group serta Grup Bakrie.
Dalam ulasannya, www.techinasia.com menyebutkan, konglomerasi usaha tersebut kini dipimpin generasi kedua dan ketiga, yang lebih peka terhadap perkembangan pemasaran di era digital saat ini.
Para pemimpin muda perusahaan tersebut juga memandang, pembentukan bisnis startup memiliki risiko yang mini, namun punya prospek yang sangat besar di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News