Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) terus menggenjot penjualan baja ke pasar ekspor. Perseroan optimis prospek dan permintaan ekspor baja pada tahun 2024 masih ada ruang untuk terus bertumbuh.
Hal ini didasarkan pada data World Steel Association (WSA) dalam proyeksi jangka pendek yang dikeluarkan pada Oktober 2023, yang memperkirakan bahwa konsumsi baja dunia pada tahun 2024 akan tumbuh lebih lanjut sebesar 1,9% menjadi 1.849,1 juta ton.
Di samping itu, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat juga sedang menetapkan perlindungan (trade remedies) terhadap baja-baja yang berasal dari Tiongkok, sehingga dapat menjadi kesempatan bagi industri baja nasional untuk masuk ke pasar tersebut.
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Genjot Penjualan ke Pasar Ekspor
Dalam hal domestik, GGRP juga memprediksi ada ruang pertumbuhan bagi konsumsi baja domestik.
Hal ini didasarkan pada berbagai faktor antara lain pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai lebih dari 5% hingga Q3 2023, alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 yang naik 5,8%, serta beberapa proyek infrastruktur pemerintah yang menjadi prioritas seperti halnya dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sementara itu, kami juga berpendapat bahwa kondisi stabilitas politik seperti Pemilu dapat juga berpotensi untuk mempengaruhi suplai baja domestik," Presiden Direktur GGRP Fedaus saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/1).
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Kembali Ekspor Baja Struktur ke Kanada
Dalam catatan KONTAN, di tahun 2023, pos penjualan ekspor berkontribusi 5% sampai 6% dari total pendapatan GGRP. Sisanya dijual ke pasar domestik.
Hingga saat ini perusahaan telah merambah pasar internasional ke lebih dari 30 negara, dengan beberapa negara tujuan seperti Australia, New Zealand hingga Amerika Serikat.
"Yang terbaru, pada Senin lalu, kami baru saja melakukan pelepasan secara simbolik bersama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan juga Pemerintah Kabupaten Bekasi, untuk baja yang kami produksi, yaitu berupa structural welded beam, dalam menunjang proyek infrastruktur jembatan Yukon di wilayah Kanada," ujarnya.
Ke depannya, GGRP ingin memperluas pasar ekspor, dimana pihaknua berusaha untuk mencari pasar-pasar potential mana yang dapat ditembus oleh produk-produk yang memiliki kualitas unggulan.
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Yakin Pendapatan Tahun 2024 Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
Sebagai tambahan, sampai dengan kuartal III-2023, GGRP mengantongi penjualan bersih sebesar US$ 537,4 juta atau menurun 34,6% dari periode yang sama sebelumnya sekitar US$ 723,2 juta. Sementara laba bruto yang dikantongi yakni US$ 59,7 juta.
Adapun perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar US$ 5,5 juta, beban umum dan administrasi US$ 18,8 juta, beban atau biaya keuangan US$ 9,6 juta. Sehingga laba bersih yang dicatatkan US$ 22,06 juta di kuartal III-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News