kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi era digital, Kemperin andalkan lima sektor industri


Kamis, 22 Maret 2018 / 18:10 WIB
Hadapi era digital, Kemperin andalkan lima sektor industri
ILUSTRASI. INDUSTRI TEKSTIL


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian telah menyusun roadmap (peta jalan) Industry 4.0 dengan menetapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan dan prioritas dalam pengembangannya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara menjelaskan kelima sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, otomotif, elektronik, tekstil, dan kimia. “Jadi lima sektor industri ini yang akan fokus dikembangkan oleh pemerintah dalam menghadapi era digital yang perkembangannya cepat,” kata Ngakan dalam keterangan pers, Kamis (22/3).

Guna mempercepat pertumbuhan kelima sektor industri tersebut, lanjutnya, berbagai teknologi pendukung Industry 4.0 seperti Internet of Things (IoT), advance robotic, artificial intelligence, dan additive manufacturing akan diimplementasikan. Tujuannya adalah untuk mencapai peningkatan produktivitas dan efisiensi yang tinggi serta kualitas produk yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi terkini secara optimal.

Ngakan menjelaskan, kelima sektor industri selama ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Misalnya, industri makanan dan minuman yang memiliki pangsa pasar dengan pertumbuhan mencapai 9,23% pada tahun 2017. Selain itu, menjadi penyumbang terbesar dalam PDB industri non migas hingga 34,33% tahun 2017.

“Peranan industri makanan dan minuman juga tampak dari sumbangan nilai ekspor produknya, termasuk minyak kelapa sawit yang mencapai US$ 31,7 miliar pada tahun 2017 dan mengalami neraca perdagangan surplus bila dibandingkan dengan nilai impornya sebesar US$ 9,6 miliar,” papar Ngakan.

Kemperin mencatat, industri manufaktur terus berperan sebagai penopang utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Contohnya, kontribusi terhadap nilai ekspor Indonesia sebesar 74,10% dan menyerap tenaga kerja lebih dari 17 juta orang atau 14,05% dari tenaga kerja di sektor ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×