kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Asean sepakati kekuatan manufaktur bersama hadapi Industry 4.0


Senin, 29 Januari 2018 / 16:04 WIB
Asean sepakati kekuatan manufaktur bersama hadapi Industry 4.0
ILUSTRASI. Pabrik sepeda motor Honda


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara anggota Asean sepakat untuk melakukan kerja sama ekonomi yang komprehensif dalam menghadapi revolusi industri keempat atau Industry 4.0. Sektor-sektor manufaktur yang tengah dikembangkan guna menjadi kekuatan unggul di tingkat regional Asia Tenggara, antara lain industri otomotif, elektronika, makanan dan minuman, serta textile clothes footwear (TCF).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, di Indonesia, kelompok manufaktur tersebut telah menjalankan sistem Industry 4.0. Pada era Industry 4.0, sektor industri mengimplementasikan otomasi dalam proses produksinya, yaitu melalui pemanfaatan tenaga robotik yang terhubung dengan internet dalam pengoperasiannya.

Menperin juga meyakini, pada empat sektor yang sedang dipacu bareng negara-negara Asean, daya saing industri Indonesia dinilai cukup kompetitif. Misalnya sektor otomotif, selain punya pasar domestik yang besar, Indonesia juga menjadi basis produksi dari beberapa perusahaan otomotif dunia.

“Pemerintah menargetkan produksi otomotif kita bisa menembus 2,5 juta unit pada tahun 2020 untuk bersaing di kancah global,” ungkapnya seusai melakukan pertemuan multilateral dengan delegasi negara-negara Asean di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss, dalam keterangan pers, Senin (29/1).

Untuk mendukung sektor-sektor tersebut, Kementerian Perindustrian memfasilitasi pembangunan Techno Park di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Bandung techno Park, TohpaTI Center di Denpasar, Inkubator Bisnis IKITAS di Semarang, Makassar Techno Park di Makassar, dan Pusat Desain Ponsel di Batam.

“Ini merupakan wadah penghubung antara pihak akademisi, industri dan pemerintah yang dapat menumbuhkan dan membina startup dalam negeri di bidang teknologi informasi dan komunikasi, terutama animasi, software, dan games,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×