kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadirnya vaksin tetap perlu direview dan ditinjau lebih dalam


Minggu, 13 Desember 2020 / 14:40 WIB
Hadirnya vaksin tetap perlu direview dan ditinjau lebih dalam
ILUSTRASI. Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Pratama Guitarra

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Penggagas platform Vaksin Untuk Kita (VUK) menyambut baik kehadiran vaksin virus Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac. Hanya saja, sebelum terlalu bereuforia ada elemen-elemen yang harus diperhatikan. 

Penggagas VUK, Dr Andi Khomeini Takdir Haruni menyampaikan, bahwa ia menyambut baik kedatangan vaksin virus Covid-19 dari Sinovac itu. "Saya senang, tetapi tentu jangan sampai kita kebablasan dan akhirnya euforia sampai melupakan elemen-elemen yang lain. Ini adalah satu paket. Kedatangan vaksin ini melengkapi upaya kesehatan yang sudah kita lakukan satu tahun belakangan," ujarnya, Sabtu (12/12).

Ia bilang, kelanjutan hadirnya vaksin tersebut perlu di review dan ditinjau atas data-data tersebut. Bio Farma sendiri saat ini masih mencoba merampungkan datanya. "Kita kawal. Penting sih vaksin untuk kita aman bagi semua. Kita harapkan efektif juga. Vaksin ini kan nantinya membantu kita menyelesaikan wabah," tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah targetkan 67% penduduk bisa disuntikan vaksin corona

Platform digital VUK yang digagas oleh Andi Khomeini ini hadir atas adanya simpang siur informasi terkait rencana vaksinasi. Platform ini hadir untuk masyarakat, supaya bisa mendapatkan edukasi secara utuh agar mengetahui manfaat vaksin dalam pemutusan rantai penyebaran virus.

"Salah satu elemen yang akan membantu kita adalah vaksin, memperkuat elemen lain yang sudah kita lakukan selama ini, yakni 3 M, 3 T, nutrisi, bagaimana peduli lingkungan, kemudian kita tambahkan dengan vaksin," ungkapnya. 

Salah satu inisiator yang bergabung dalam VUK adalah penyintas Covid-19, Sita Tyasutami. Pasien yang dulunya dinomori 01 ini mengaku bergabung dengan platform itu karena resah dengan kurangnya wadah informasi tepercaya yang membahas mengenai perkembangan vaksin. Padahal, hal tersebut sangat penting.

"Platform ini sebagai wadah informasi yang mudah dimengerti oleh anak muda. Selain semangat optimisme di tengah situasi yang tidak pasti, kita perlu mengedukasi mereka mengenai pentingnya untuk selalu update dengan berita terkait vaksin agar terhindar dari hoaks," bebernya.

Baca Juga: Menko Luhut: Presiden ingin disuntik vaksin Covid-19 bersamaan dengan rakyat

Nama lain yang juga ikut bergabung adalah content creator Faiz Adad. Sama seperti Sita, dia juga menutuskan bergabung karena banyak berita-berita simpang siur soal vaksin.

"Bahkan dampak dari berita itu sampai ke grup whatsapp keluarga yang akhirnya bikin orang tua kita jadi makin parno. Waktu itu dr. Koko ajak untuk bikin platform digital Vaksin Untuk Kita ini dan saya dengan senang hati mendukung," ujarnya.

Saat ini, VUK masih menjalankan platform digital secara swadaya. Namun, sudah banyak relawan-relawan lain yang ikut bergabung dan menyumbang ide maupun tenaga sesuai keahlian masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×