kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hai para pengusaha, waspadai lima hal ini ya!


Rabu, 20 Februari 2013 / 11:16 WIB
Hai para pengusaha, waspadai lima hal ini ya!
ILUSTRASI. Karyawan melintas di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG meningkat 4,06% sepekan, kapitalisasi pasar bertambah Rp 330,98 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengusaha global terus merangsek ke dalam negeri. Jika tidak terus berbenah, pengusaha lokal bisa tergilas. CEO General Electric Jeffrey Immelt mengatakan, pengusaha lokal harus siap bersaing dengan pengusaha global bila masih ingin terus bertahan. Namun ada hal-hal yang harus diperhatikan pengusaha lokal agar bisa bersaing dengan pengusaha global tersebut.

Berbicara di hadapan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Apindo Sofywan Wanandi dan Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto, Jeffrey menuturkan,  perekonomian global saat ini memang sedang resesi, namun di masa mendatang, global akan kembali memimpin dengan segala pertumbuhannya.

"Ada lima hal besar yang harus diwaspadai oleh pengusaha lokal agar bisa bersaing dan bisa bersiap-siap menghadapi serbuan pengusaha global yaitu energi, lokalisasi, manufaktur, industrialisasi dan leadership," kata Jeffrey di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa malam (19/2).

Pertama, ketahanan energi. Amerika Serikat kini telah menemukan sumber energi baru yang bisa digunakan untuk beberapa generasi. Imbasnya, Amerika Serikat nanti tidak akan melakukan impor energi khususnya bahan bakar minyak (BBM).

Penemuan sumber energi baru ini akan membuat Amerika Serikat percaya diri untuk memberikan listrik tanpa subsidi kepada masyarakat. Ini tentu saja akan mengerek pertumbuhan ekonomi global, khususnya Amerika Serikat sendiri serta akan memberikan efek ke negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Jeffrey mengingatkan bahwa Indonesia juga memiliki sumber kekayaan alam yang harus dikelola secara benar untuk kemakmuran masyarakatnya sendiri.

Kedua, lokalisasi. Di tengah era globalisasi ini, bisnis semula memang berdasarkan pelayanan (services). Namun saat ini, hal itu sudah berubah dan harus mengedepankan pasar. Artinya, kalau pengusaha itu jeli terhadap pasar, maka dialah yang akan menguasai pasar itu.

Ketiga, manufaktur. Sektor ini menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia. Beragam pengusaha masuk ke sektor ini karena memang sektor ini dianggap seksi. "Yang penting di industri tersebut adalah harus memperhatikan kontrol dan rantai pasoknya (supplay chain)," tambah CEO terbaik tiga masa versi Majalah Fortune ini.

Keempat, industrialisasi. Saat ini, industri terus berkembang. Pengusaha juga harus mengikuti fenomena apa saja yang terjadi di masyarakat yang notabene akan menjadi konsumennya. Jeffrey mencontohkan bahwa Facebook bisa tumbuh dengan cepat karena didorong oleh alat (device) yang mampu meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Pengusaha lokal kini pun harus menyiapkan strategi tersebut untuk mendongkrak bisnisnya.

Kelima, leadership. Secanggih apapun perusahaan, bila tidak dipimpin oleh orang yang berkompeten, maka perusahaan tersebut akan hancur. Jadi, siapkan pemimpin terbaik di perusahaan Anda untuk bisa membawanya bersaing dengan perusahaan global. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×