Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dokumen perizinan dan fasilitas layanan sebagai syarat pengoperasian Stasiun Pondok Rajeg telah selesai 100%. Itu artinya, stasiun ini siap dioperasikan.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Melansir Infopublik.id, Direktur Prasarana BPTJ, Zamrides menjabarkan, dokumen perijinan yang telah diselesaikan meliputi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL - UPL, Sertifikat Laik Fungsi (SLF), Penilaian Sistem Keselamatan, Pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian (jalur dan bangunan KA), serta Standar Palayanan Minimum (SPM).
"Persetujuan Andalalin telah dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada 15 Desember 2022, UKL-UPL telah diterbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok pada 6 Desember 2023, Penilaian Sistem Keselamatan oleh Direktur Keselamatan Perkeretaapian pada 23 Februari 2024, dan dokumen SLF oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Kota Depok pada 21 Maret 2024 lalu," urainya pada Sabtu (27/7/2024).
Selain dokumen tersebut, Zamrides menambahkan, prasarana perkeretaapian berupa jalur dan bangunan KA juga telah selesai diuji dan dianggap memenuhi persyaratan teknis berdasarkan hasil pengujian dari Balai Pengujian Perkeretaapian.
"Emplasmen (peron) yang tadinya 60 meter kami perpanjang menjadi 240 meter, mengangat track diantaranya ada 40 cm sampai dengan 1,5 meter. Untuk memenuhi uji prasarana, Stasiun Pondok Rajeg juga telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM)," jelasnya.
Baca Juga: Cek Jadwal dan Tarif Bus DAMRI 2024 ke Bandara Soekarno Hatta
Dukungan secara penuh juga diberikan PT KCI dalam rangka mempermudah layanan penumpang seperti telah tersedianya tapping gate, vending machine, peralatan ticket counter, signage, dan kursi tunggu penumpang.
"Untuk mempercepat pengoperasian layanan Stasiun Pondok Rajeg, kami juga telah berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian untuk dapat menugaskan penyelenggara prasarana perkeretaapian guna melakukan perawatan dan mengoperasikan prasarana perkeretaapian," terang Zamrides.
Ia menambahkan, studi kelaikan Stasiun Pondok Rajeg telah dilakukan BPTJ pada 2020 dan dilanjutkan dengan desain stasiun serta kajian lalu lintas pada 2021.
Adapun untuk konstruksi dilaksanakan pada 2022 - 2023. Lingkup pekerjaan pada 2022 meliputi pengangkatan track dan listrik aliran atas (LAA) untuk penyesuaian persyaratan kelandaian, serta pengembangan struktur bawah bangunan stasiun dan peron.
Baca Juga: Tarif & Rute Bus JRC Dari Bekasi Ke Jakarta, Pilih Rute Blok-M atau Pasar Baru
"Untuk 2023, lingkup pekerjaan meliputi pembangunan bangunan utama stasiun, struktur atas peron, serta pekerjaan landscape yang meliputi pekerjaan arsitektur, akses jalan utama, jalur pedestarian dan fasilitas parkir. Keseluruhan fasilitas ini telah diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian c.q. BTP Kelas I Jakarta," papar Zamrides.
Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg yang dilakukan BPTJ bertujuan untuk mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong, Stasiun Citayam dan juga Stasiun Depok serta mengurai kepadatan lalu lintas di Wilayah Kecamatan Cilodong dan Kecamatan Pondok Rajeg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News