Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melalui anak usaha PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia tengah menjajaki sejumlah calon mitra usaha asing. Rencananya, calon partner asing tersebut akan diajak kerjasama untuk membangun bengkel perawatan pesawat di Batam.
Richard Budihadianto, Direktur Utama GMF Aeroasia mengatakan, ada tiga calon mitra kerja yang sedang dijajaki. " Mereka ada yang dari Asia, Eropa dan kami akan jajaki Amerika," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (23/8). Namun, Richard menolak untuk membeberkan identitas masing-masing calon mitra tersebut.
Saat ini, manajemen GMF melakukan studi kelayakan alias feasibilities studies atas proyek yang nilainya ditaksir mencapai US$ 80 juta tersebut. Studi kelayakan diharapkan kelar akhir tahun ini. Jika sesuai rencana, maka konstruksi fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) Batam ini sudah bisa dimulai pada 2015 mendatang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini sekitar 1,5 tahun hingga dua tahun. GMF Aeroasia berencana menjadikan MRO Batam sebagai bengkel perbaikan khusus untuk pesawat-pesawat milik maskapai asing. Saat ini, GMF telah memiliki tiga hanggar dengan total kapasitas 25 pesawat.
Awal tahun 2013, GMF mulai melakukan konstruksi hanggar ke empat yang ada di Bandara Sekarno-Hatta. Dengan demikian, Batam akan menjadi MRO ke lima GMF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News