Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tahun ini menjadi periode ekspansi bagi para pengembang properti. Salah satunya adalah PT Hanson International Tbk.
Emiten dengan kode saham MYRX ini bakal gencar menambah cadangan lahan atau landbank meski mereka mengklaim tabungan lahan masih cukup luas.
Menurut Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Hanson International, salah satu kunci sukses untuk mempertahankan bisnis properti di pasar domestik adalah masih punya ketersediaan lahan yang cukup.
Makanya, agar tetap bisa bertahan di bidang bisnis memiliki tingkat persaingan yang makin ketat ini, Hanson mau tidak mau harus tetap menambah cadangan lahan saban tahunnya. "Kami menargetkan bisa menambah lahan sekitar 100 hektare (ha) sampai 200 ha saban tahunnya," kata Benny, Jumat (13/1).
Untuk mendukung ekspansi lahan tersebut, pengembang Citra Maja Raya ini berencana mencari sumber pendanaan dari pasar modal melalui mekanisme penambahan ekuitas dan obligasi. Maklum, perbankan tidak akan memberikan pinjaman, bila tujuan ekspansi bisnis untuk membeli atau pengadaan lahan.
Namun, Benny tidak menyebut kebutuhan dana untuk ekspansi lahan tersebut. Berdasarkan catatan KONTAN, manajemen ini menyatakan bakal menyiapkan belanja modal tahun ini antara Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar untuk ekspansi lahan.
Untuk penerbitan surat utang, perusahaan ini berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan sebesar Rp 2 triliun tahun ini. Untuk tahap pertama, Hanson akan mengeluarkan sekitar Rp 500 miliar. "Kami akan keluarkan secara bertahap, saat ini masih menunggu rating," kata Benny tanpa merinci.
Sedangkan sumber dana lainya adalah dengan melepas sebagian saham PT Armidian Karyatama pada tahun ini yang sudah mendapat restu dari para pemegang saham. Ini adalah anak usaha dari PT Mega Mandiri Jaya yang merupakan anak usaha Hanson International.
Berdasarkan laporan keuangan Hanson International di semester I-2016, total aset Armidian Rp 896,8 miliar yang berada di Maja, Banten.
Untuk sementara, Hanson International masih belum menetapkan jumlah saham anak usaha yang akan dilepas ke publik. Begitu pula mengenai target dana yang akan dihimpun dari aksi korporasi tersebut.
Dari data per Juni 2016, pengembang ini sudah punya cadangan lahan seluas 2.410 hektare yang terbesar di beberapa lokasi. Yakni Serpong, Maja, Bekasi hingga Cengkareng (Jakarta Barat).
Garap proyek Serpong
Selain terus menggenjot ekspansi lahan, Hanson International juga bakal terus melanjutkan pembangunan proyek baru di beberapa daerah, seperti Serpong dan Maja.
Salah satu proyek anyar yang bakal Hanson International jalankan adalah wilayah terpadu Millennium City di Serpong di atas lahan seluas 850 hektare.
Hanson akan menggarap lahan tersebut menjadi kawasan hunian dan komersial yang terintegrasi (properti terpadu). Untuk tahap pertama, perusahaan ini akan membuka proyek hunian sebelum Lebaran tahun ini, artinya sebelum bulan Juni 2017.
Lagi-lagi Benny belum mau memberi rincian soal proyek tersebut, seperti jumlah unit dan nilai investasi dari proyek perumahan tersebut. Tapi, proyek hunian bakal Hanson banderol lebih mahal ketimbang proyek sejenis yang ada di Citra Maja yang sudah pengembang ini garap bersama Grup Ciputra.
Untuk mewujudkan proyek tersebut, Hanson telah menjalin aliansi strategis dengan Pacific Millennium Land yakni sebuah konsorsium pengembang Jakarta yang dinahkodai oleh Tan Kian.
Lewat berbagai aksi bisnis yang bakal digelar tahun ini, Hanson International pun berani membidik target pertumbuhan pendapatan penjualan atau marketing sales tahun ini antara 20%-40% dari hasil tahun lalu Rp 1,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News