kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

HAP Ayam Hidup di Tingkat Peternak Rp 18.000 Buat Peternak Tidak Lagi Merugi


Minggu, 29 Juni 2025 / 17:04 WIB
HAP Ayam Hidup di Tingkat Peternak Rp 18.000 Buat Peternak Tidak Lagi Merugi
ILUSTRASI. Pekerja mengecek kondisi ayam broiler di kandang ayam sistem close house di Desa Jurang, Gebog, Jawa Tengah, Jumat (20/6/2025). Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan harga pokok produksi (HPP) ayam hidup (livebird) di tingkat peternak sebesar Rp18.000 per kilogram untuk semua ukuran, kebijakan tersebut untuk melindungi peternak unggas dalam negeri menyusul anjloknya harga ayam sejak dua minggu terakhir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/bar


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) resmi menetapkan Harga Acuan Penjualan (HAP) ayam ras hidup atau livebird sebesar Rp 18.000 per kilogram (kg) di tingkat peternak, berlaku sejak 19 Juni 2025 lalu.

Setelah kebijakan tersebut ditetapkan, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), menyampaikan bahwa hal ini turut membuat kondisi peternak ayam makin membaik.

Sebab beberapa bulan lalu, harga ayam livebird sempat anjlok, bahkan berada di kisaran Rp 11.500 hingga Rp 12.000 per kilogram. Anjloknya harga ayam livebird di tingkat peternak ini tentu membuat mereka merugi, sebab harga ini bahkan tak menutup Harga Pokok Produksi (HPP) livebird itu sendiri.

Ketua Umum DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Singgih Januratmoko menyampaikan, dengan adanya penetapan harga ayam livebird di tingkat peternak Rp 18.000, meski margin keuntungan dihitung masih sangat tipis, setidaknya para peternak sudah tidak merugi seperti kondisi sebelumnya.

Baca Juga: HAP Ayam Hidup Ditetapkan Rp 18.000 per Kg, Ini Kata Peternak

"Sekarang kondisi sudah membaik. Kemarin Kami rapat bareng-bareng. Sudah dihitung, biaya HPP terendah itu Rp 18.000, jadi dengan harga ini supaya tidak ada kerugian lebih dalam yang dialami peternak," ujar Singgih kepada Kontan, Minggu (29/6).

Menurut pantauan Singgih, kini harga ayam livebird di tingkat peternak sudah stabil, di kisaran Rp 18.000-Rp 19.000 per kilogram di wilayah Jawa. Dengan kondisi ini, peternak bisa turut memperlancar cashflow mereka. Sehingga kinerja bisnisnya tidak terhambat atau berpotensi merugi atau bahkan mati.

Ada pun, di tengah kestabilan harga ayam livebird ini, ia memastikan harga daging ayam di tingkat konsumen tak mengalami kenaikan. Sebab menurutnya, pedagang daging ayam di pasar telah memiliki patokan harganya sendiri dalam menjual daging ayam kepada konsumen.

Baca Juga: Resmi, Harga Ayam Hidup Ditingkat Perternak Ditetapkan Rp 18.000 per Kg

"Jadi harga ayam hidup berapa pun, mereka (pedagang daging ayam) punya patokan harga sendiri, segitu harga ayam segitu harga dagingnya. Tidak terlalu ngefek. Kecuali kalau lama, sampai (harga ayam livebird) sentuh Rp 10.000 itu baru mungkin akan turun,"

Ada pun melansir harga daging ayam ras di Panel Harga Badan Pangan Nasional, HAP nasional berada di Rp 40.000 per kilogram. Terpantau, harga daging ayam hari ini masih hijau di bawah HAP di beberapa daerah, misalnya di Jawa Timur Rp 31.856 per kilogram, Jawa Tengah Rp 33.964 per kilogram, DKI Jakarta Rp 38.000 per kilogram, dan Jawa Barat Rp 34.791.

Ke depan, Singgih berharap supaya harga ayam livebird bisa perlahan-lahan mengalami kenaikan. Sehingga, margin keuntungan yang didapatkan oleh peternak ayam bisa makin lebar.

"Ya harapannya harga kedepannya minimal Rp 18.000. Nanti kalau bisa sudah mulai ke angka Rp 20.000. Kan nanti misalnya ini sudah dibuat harga acuan terendah, nah acuan tertingginya berapa? Rp 22.000 misalnya. Jadi harapannya harga di antara Rp 18.000-Rp 22.000," pungkasnya.

Baca Juga: Bapanas Was-Was, Harga Ayam Hidup dan Telur Ditingkat Peternak Anjlok

Selanjutnya: Mentan Temukan Banyak Produsen Beras Bermasalah, Pengamat Tekankan Hal Ini

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×