kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,59   -6,76   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga ayam broiler mulai menanjak, tapi peternak masih tuntut ini


Senin, 04 Mei 2020 / 15:16 WIB
Harga ayam broiler mulai menanjak, tapi peternak masih tuntut ini
ILUSTRASI. Seorang peternak beraktivitas di kandang ayam di Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/4/2020). Harga ayam hidup di tingkat peternak di kawasan ini anjlok hingga Rp 10.000 per kilogram, di bawah harga ketentuan pemerintah yang berada pada kisaran Rp 19.000 - Rp 21


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga ayam broiler masih belum melampaui biaya produksi meski menunjukkan kenaikan.

Saat ini harga ayam di tingkat peternak mulai naik mencapai Rp 14.000 per kilogram (kg) hingga Rp 16.000 per kg. Sementara biaya produksi sebesar Rp 17.000.

Baca Juga: Ini penjelasan penghematan anggaran Kementan dalam menghadapi wabah corona

"Sudah mulai naik awal bulan, tapi belum menutupi biaya produksi," ujar Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/5).

Rendahnya harga ayam saat ini disebabkan berlebihnya suplai. Oleh karena itu, perlu ada pemangkasan suplai yang ada saat ini di tingkat peternak.

Pinsar telah meminta untuk melalukan afkir bagi parent stock (PS). Selain itu ada pula pengurangan Day Old Chicken (DOC) untuk mengurangi populasi.

Baca Juga: BPS catat inflasi April sebesar 0,08%

"Sudah diminta ke Kementerian Pertanian afkir PS usia 50 minggu dan pengurangan DOC 50%," terang Singgih.

Hal itu diminta melihat tidak jalannya penyerapan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya BUMN berencana untuk menyerap produksi ayam untuk menjaga harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×