kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bahan Baku Naik, Argha Karya Prima (AKPI) Timbang Opsi Naikkan Harga Jual


Minggu, 26 Juni 2022 / 16:48 WIB
Harga Bahan Baku Naik, Argha Karya Prima (AKPI) Timbang Opsi Naikkan Harga Jual
ILUSTRASI. Pabrik produsen kemasan PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI). PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) menimbang opsi menaikkan harga jual produk.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan, PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) menimbang opsi menaikkan harga jual produk. Pertimbangan ini berdasar pada adanya kenaikan harga bahan baku.

“Dengan naiknya harga bahan baku, otomatis kami harus menaikkan harga jual juga. Biasanya berkisar kenaikan harga bahan baku tersebut,” ujar Direktur AKPI, Jimmy Tjahjanto saat dihubungi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa, Kamis lalu (23/6).

Harga minyak mentah cenderung bergerak naik di sepanjang tahun berjalan. Tercatat, harga minyak mentah WTI dan Brent masih berada di atas US$ 100 per barel Rabu (22/6) lalu, padahal di awal tahun harganya masih berkisar US$ 70-an per barel.

Seturut kenaikan harga minyak mentah, bahan baku utama yang digunakan dalam produk kemasan fleksibel AKPI ikut mendaki. AKPI mencatat, harga bahan baku polypropylene telah mengalami kenaikan sekitar 15%.

Baca Juga: Perbesar Produksi Kertas Daur Ulang, ALDO Dapat Kucuran Rp 472 Miliar dari BCA

Kontribusi bahan baku sendiri mencapai sekitar 75% dalam biaya produksi AKPI. “Dengan naiknya harga minyak, secara tidak langsung berpengaruh kepada kenaikan harga bahan baku. Selain itu, harga bahan baku dipengaruhi supply dan demand atas ketersediaan bahan baku tersebut juga,” imbuh Jimmy.

Meski dihadapkan pada kenaikan harga bahan baku, AKPI masih optimistis bisa membukukan kinerja yang apik di tahun 2022. Tahun ini, AKPI menetapkan target penjualan Rp 3 triliun. Jumlah tersebut naik 10,98% dibanding realisasi penjualan neto AKPI di tahun 2021 yang berjumlah Rp 2,70 triliun.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, AKPI telah membukukan penjualan neto Rp 839,62 miliar, naik 31,31% dibanding realisasi penjualan AKPI pada periode sama tahun 2021 yang sebesar Rp 639,40 miliar.

Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih AKPI meroket 528,05% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 120,50 miliar di kuartal I 2022. Sebelumnya, laba bersih AKPI tercatat sebesar Rp 19,18 miliar di kuartal I 2021.

“Sampai dengan Maret 2022 penjualan Argha mencapai Rp 840 miliar, di atas target yang dicanangkan. Kami optimistis tahun 2022 ini target penjualan Rp 3 triliun akan terlampaui,” tutur Jimmy.

Baca Juga: Argha Karya Prima Industry (AKPI) Incar Penjualan Rp 3 Triliun Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×