Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini menjadi tahun yang menantang bagi industri batubara lantaran harga batubara terus turun. Di tengah penurunan harga batubara ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG, anggota indeks Kompas100) menerapkan strategi efiesiensi.
Wakil Direktur Utama Indo Tambangraya Megah A.H. Bramantya Putra menyampaikan salah satu strategi ITMG di tengah menurunnya harga batubara yakni menerapkan efisiensi biaya di semua pos pengeluaran.
Baca Juga: Dilema produsen batubara penuhi 25% DMO versus daya serap yang minim
Misal pengurangan nisbah kupas. Dalam catatan Kontan.co.id pada paruh kedua tahun ini ITMG menargetkan produksi nisbah kupas hanya 10,5 bcm per ton dari rata-rata di semester satu yang mencapai 12,5 bcm per ton. Sehingga dalam satu tahun ditargetkan sekitar 11- 11,5 bcm per ton.
"Kami juga meningkatkan sistem perawatan fasilitas-fasilitas strategis seperti Pelabuhan Bontang, Pelabuhan Bunyut, dan fasilitas pengolahan dan pengelolaan (crushing and stock piling)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9).
Sembari meningkatkan sistem perawatan fasilitas, ITMG pun melakukan transformasi digital untuk seluruh rantai nilai pertambangan guna meningkatkan efektivitas kegiatan operasi produksi serta optimalisasi sumber daya yang ada.
Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) sedang mengkaji opsi buyback
Bramantya menambahkan walaupun harga batubara berada dalam tren penurunan, ITMG terus melanjutkan kegiatan eksplorasi. "Kegiatan eksplorasi tidak dihentikan karena tujuan eksplorasi untuk mendapatkan data cadangan untuk kebutuhan perencanaan jangka panjang," tambahnya.
Per akhir 2018, ITMG mencatat cadangan batubara sebanyak 355 juta ton dengan sumber daya sebesar 1486 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News