Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya nonsubsidi, di tengah gencarnya stimulus bantuan pandemi Covid-19 di sektor energi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya masih terus memantau perkembangan harga minyak global sebelum memutuskan apakah akan menurunkan harga BBM nonsubsidi atau tidak.
Baca Juga: HBA terperosok ke bawah US$ 50 per ton, ini kata industri batubara
Menurutnya, sejauh ini harga minyak global mulai beranjak naik namun belum setinggi level sebelum pandemi Covid-19 merebak.
Mengutip Bloomberg, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2020 berada di level US$ 42,93 per barel pada Rabu (2/9) pukul 16.25 WIB. Adapun harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 berada di level US$ 45,67 per barel.
“Harga minyak ini masih tetap dimonitor. Kami juga memantau perkembangan permintaan yang sudah mulai meningkat walau masih di bawah permintaan normal,” ungkap dia kepada Kontan, Rabu (2/9).
Terlepas dari itu, Pertamina juga punya cara tersendiri untuk membantu meringankan beban masyarakat selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya melalui beragam diskon pembelian produk BBM, LPG, hingga Pelumas.
Baca Juga: Menteri ESDM harap smelter Freeport dan Kilang Tuban Pertamina selesai tepat waktu
Misalnya, baru-baru ini Pertamina menawarkan cashback 30% maksimal Rp 10.000 per pelanggan untuk pembelian Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex melalui aplikasi MyPertamina yang berlaku dari 1—31 September 2020.
Sebelumnya, Pertamina meluncurkan program Langit Biru di Bali yang memungkinkan pelanggan mendapatkan BBM jenis Pertalite dengan harga yang sama dengan Premium yakni Rp 6.450 per liter. “Upaya program diskon masih ditawarkan Pertamina sejak awal pandemi sampai saat ini,” tandas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
