kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Harga beras naik karena produksi padi 2014 turun


Senin, 02 Maret 2015 / 17:51 WIB
Harga beras naik karena produksi padi 2014 turun
ILUSTRASI. Barito Renewables Energy akan melepas sebanyak-banyaknya 4,5 miliar saham dengan target dana IPO Rp 3,51 triliun


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Turunnya produksi padi di tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 dinilai turut memberi andil terhadap kenaikan harga beras pada Februari 2015 kemarin.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) penurunan produksi padi terjadi di provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara. Produksi padi sepanjang tahun 2014 (ASEM) mencapai 70,83 juta ton gabah kering giling turun sekitar 0,63% dari produksi tahun 2013 sebesar 71,28 juta ton. 

"Selain itu produksi turun, impor beras tahun 2014 juta rendah, di bawah 500.000 ton," ujar Sasmito Hadi Wibowo Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Senin (2/3).

Menurut data BPS, produksi padi sepanjang tahun 2014 terjadi di bulan Januari hingga Agustus. 

Dimana pada Januari hingga April produksi padi yakni sebesar 31,5 juta ton GKG. Jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2013 produksi turun dari 32,3 juta ton. 

Sedangkan bulan Mei hingga Agustus 2014 sebesar 22,7 juta ton, lebih rendah dari periode yang sama tahun 2013 yakni 22,9 juta ton. 

Barulah pada September sampai Desember 2014 terjadi kenaikan produksi padi sebesar 16,5 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×