kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga daging dan telur ayam di Bogor masih tinggi


Selasa, 16 Juli 2013 / 13:12 WIB
Harga daging dan telur ayam di Bogor masih tinggi
ILUSTRASI. Ubi ungu bisa membantu mengelola gula darah.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepekan memasuki bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah, harga telur dan daging ayam di Kota Bogor, Jawa Barat, tinggi, lebih dari Rp 20.000 per kilogram.

Pantauan Antara di Pasar Anyar, Selasa (16/7), harga telur ayam broiler  Rp 21.000/kg, mengalami kenaikan sejak diberlakukannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah.

Pascakenaikan BBM harga telur bertahan di level Rp 20.000/kg, namun mendekati bulan Ramadhan merangkak naik menjadi Rp 21.000, bahkan pernah menyentuh Rp 22.000/kg, kata pedagang.

Tingginya harga telur itu membuat sejumlah pedagang kehabisan stok untuk berjualan. Beberapa pedagang grosir di kawasan HM Salmun tidak menyediakan telur karena sudah habis bahkan tidak punya stok.

Begitu juga di dekat Pasar Anyar, hanya satu agen bahan kebutuhan pokok yang masih menyediakan telur ayam dengan jumlah mencukupi.

"Harga telur lagi mahal, jadi tidak mampu beli banyak. Kalau sudah kesiangan, stok telur habis," kata Rani salah satu pedagang sembako di dekat Pasar Anyar.

Selain telur, harga daging ayam juga bertahan Rp 40.000 per kilogram. Harga daging ayam sudah mengalami kenaikan sejak sebelum Ramadhan.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, M Sinaga, menyebutkan kenaikan harga sudah menjadi tradisi setiap menjelang Ramadhan.

"Kenaikan harga-harga memang dirasakan cukup tinggi karena efek domino dari kenaikan BBM dan tren menyambut Ramadhan," katanya.

Menurut Sinaga, tren kenaikan harga akan kembali normal bila sudah melewati minggu kedua Ramadhan. Harga akan mencari keseimbangan sesuai kondisi pasar.

"Seperti harga cabai sudah berangsur turun mulai kemarin," katanya.

Sinaga menambahkan, pasokan dan stok kebutuhan pokok di Pasar Induk Kemang tersedia, sehingga ketersediaan sembako di Kota Bogor terjamin.

"Kalau stok aman, kenaikan harga lebih didominasi akibat sistem pasar yang terjadi peningkatan konsumsi selama Ramadhan," katanya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×