Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
SURABAYA. Menjelang momen puasa Ramadan tahun ini, harga daging sapi di pasar tradisional mulai merangkak naik akibat tingginya permintaan.
Selain itu, pedagang daging sapi di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) juga mengeluhkan minimnya stok daging karena masih banyak pengusaha peternakan yang menjual sapinya ke luar Jatim.
Hasil pantauan Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jatim menyebutkan, sejak 25 Juni lalu, harga daging sapi naik di pasar tradisional di Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Kabupaten Pasuruan. Harga daging sapi itu naik dari Rp 65 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 70 ribu per kg.
Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jatim, Muthowif bilang, momen tahunan seperti Ramadan tidak membawa keuntungan bagi para pedagang daging sapi. Sebab, harga daging sudah naik tingkat distributor menyusul minimnya stok sapi potong.
''Bahkan beberapa kali kami menemukan ada sapi betina produktif yang terpaksa dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH),'' katanya, Selasa (3/7).
Keadaan itu, kata Muthowif, disebabkan karena, banyak ternak produktif yang dijual ke luar Jatim dengan harga yang lebih mahal. “Ini sangat ironis, Jatim yang dikenal gudangnya ternak justru kekurangan stok daging sapi lokal,'' tegasnya.
Karena itu, Muthowif mendesak Pemerintah Provinsi Jatim kembali mengatur tata niaga perdagangan sapi yang berprinsip pada pemenuhan kebutuhan konsumsi daging bagi masyarakat Jatim. ''Prinsip mekanisme pasar pada tata niaga sapi harus dibatasi, agar kebutuhan konsumsi lokal dapat terpenuhi,'' tegasnya. ( Achmad Faizal/kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News