Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku tengah menyiapkan strategi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia.
Menurut dia, strategi ini disiapkan mengingat daging sapi yang biasanya diimpor dari Australia tengah mengalami kenaikan harga. Menurutnya, harga daging sapi asal Australia saat ini sudah mencapai US$ 3,8 per kilogram dari yang bisanya hanya sekitar US$ 2,5 hingga US$ 2,8 per kg.
"Jadi menurut saya ini memang sudah tidak sehat dan ini berakibat pada konsumsi dan gizi masyarakat Indonesia. Jadi Kemendag mesti mempunyai alternatif, dan alternatif itu kita lagi godok di dalam, sebentar lagi akan keluar. Biarkan kita berstrategi, biarkan kami bekerja untuk memastikan bahwa Indonesia mendapatkan nilai terbaik untuk gizi bangsa kita sendiri," ujar Lutfi dalam konferensi pers, Jumat (29/1).
Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,36%
Meski begitu, Lutfi juga berharap adanya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA bisa menjamin keberlangsungan pemenuhan daging sapi untuk Indonesia.
Lebih lanjut, Lutfi pun mengatakan untuk memastikan kebutuhan daging pada hari raya idul fitri, dia sudah meminta BUMN untuk melakukan intervensi.
"Saya sudah meminta BUMN untuk intervensi masalah sapi ini, memastikan bahwa hari raya dan puasa tahun 2021 ini aman dan kita juga pastinya mencari alternatif lain untuk memastikan bahwa kita mendapatkan sapi yang baik dengan harga yang kompetitif," kata Lutfi.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,35%
Adapun, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 29 Januari, rata-rata harga daging sapi kualitas 1 sekitar Rp 123.800 per kg, sementara khusus di DKI Jakarta, harga daging sapi kualitas 1 mencapai Rp 136.650 per kg.
Selanjutnya: Ini yang membuat BI proyeksi inflasi Januari 2021 hanya 0,34%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News