kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Harga Emas Tembus Rekor Baru, Saham Tambang Mayoritas Menguat Senin (8/9)


Senin, 08 September 2025 / 17:24 WIB
Harga Emas Tembus Rekor Baru, Saham Tambang Mayoritas Menguat Senin (8/9)
ILUSTRASI. Kenaikan harga emas dunia berimbas pada saham tambang. Hingga penutupan perdagangan Senin (8/9), mayoritas saham sektor tambang bergerak menguat


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru pada perdagangan Senin (8/9), menembus level US$ 3.600 per ounce.

Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan ini, menyusul rilis data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan.

MengutipTrading Economics, data ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan pertambahan lapangan kerja lebih rendah dari ekspektasi, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak 2021. Kondisi ini menandakan pasar tenaga kerja mulai melunak.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan 90% peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang.

Fokus investor selanjutnya tertuju pada rilis data Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) AS pekan ini, yang dipandang dapat memberi sinyal tambahan terkait arah kebijakan moneter.

Baca Juga: Pasar Respons Negatif Reshuffle Menteri, IHSG Ambles 1,28% pada Hari Ini (8/9)

Selain faktor suku bunga, permintaan emas juga mendapat dukungan dari langkah Bank Sentral Tiongkok (PBoC) yang kembali menambah cadangan emas untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Agustus, sebagai bagian dari diversifikasi aset dari dolar AS.

Sepanjang 2025, harga emas telah naik 37%, ditopang oleh pelemahan dolar, pelonggaran kebijakan moneter global, pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

Saham Tambang Emas Menghijau, ANTM Pimpin Kenaikan

Kenaikan harga emas dunia berimbas pada saham-saham tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga penutupan perdagangan Senin (8/9), mayoritas saham emiten sektor tambang bergerak menguat.

Emiten yang membukukan kenaikan harga tertinggi adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sementara kenaikan terendah dialami PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Satu-satunya saham yang melemah adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Berikut ringkasan pergerakan harga saham pada pukul 16:00 WIB:

  • ANTM ditutup di Rp 3.610, naik 6,49% dari hari sebelumnya, setelah sempat menyentuh Rp 3.710.

 

  • MDKA berada di Rp 2.640, naik tipis 0,76%, meski sempat menembus Rp 2.740.

  • BRMS menguat ke Rp 505, naik 2,23% dibanding penutupan sebelumnya.

  • PSAB ditutup di Rp 585, naik 3,54%.

  • ARCI menguat ke Rp 890, naik 4,71%.

  • UNTR ditutup di Rp 26.450, naik 4,34%, setelah sempat menyentuh Rp 27.000.

  • MEDC melemah ke Rp 1.215, turun 2,80%, meski sempat menyentuh Rp 1.255.

Reli harga emas yang menembus rekor baru berpotensi menjaga sentimen positif pada saham-saham sektor tambang, khususnya emiten emas dan mineral. Namun, volatilitas tetap perlu diantisipasi mengingat harga emas masih sensitif terhadap data ekonomi AS dan arah kebijakan suku bunga The Fed.

Selanjutnya: Ekonom CORE Prediksi Utang Pemerintah Bisa Tembus Rp 9.700 Triliun Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: 25 Alasan Berat Badan Tidak Turun Padahal Sudah Diet Menurut Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×