Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Menurutnya, jika hulu migas dapat mencapai target pada tahun 2022 maka akan menjadi pondasi yang kuat dalam menutup selisih produksi yang ada. Dengan demikian, target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD pada 2030 dinilai dapat tercapai.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan, tantangan industri hulu migas akan semakin meningkat. Terlebih Pemerintah telah menyampaikan komitmen dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk tahun 2060 bisa mewujudkan nett zero emission dengan sepenuhnya menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai sumber energi. Peran gas bumi menjadi krusial dalam masa transisi dan harus bisa dioptimalkan.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan Pemerintah telah menetapkan target lifting tinggi di 2022 dan mempunyai tantangan yang harus dilewati agar target 2030 bisa dicapai. Maka dalam forum ini bagaimana kita bisa mencari langkah dan upaya untuk meningkatkan lifting agar target 2022 bisa dicapai.
Baca Juga: Suplai Listrik Pulih, Perta Arun Gas Pastikan Pasokan Gas Kembali Normal
“Pemerintah telah menetapkan target lifting 2022 untuk minyak sebesar 703 ribu BOPD dan lifting gas 5.800 MMSCFD. Untuk mencapai target ini tidak bisa dengan cara-cara biasa. Kita harus melakukan upaya extra ordinary dengan melakukan eksplorasi yang masif, menerapkan teknologi, meningkatkan investasi dan memberikan dukungan fiskal,” kata Arifin.
Arifin menjelaskan, kenaikan harga migas memberikan windfall profit bagi pemerintah dan KKKS. Kendati demikian, beban subsidi energi dan listrik pun juga ikut meningkat sehingga turut memberi beban pada keuangan negara. Untuk itu, pencapaian target lifting 2022 dinilai dapat berkontribusi pada penerimaan negara dan menjaga defisit agar tak kian melebar.
Arifin menegaskan, meningkatnya harga minyak dunia tidak serta merta meningkatkan investasi hulu migas, karena secara bersamaan ada peningkatan investasi di sektor EBT. Menurutnya, peningkatan produksi migas 2030 tanpa investasi mustahil bisa dicapai, serta perlu melakukan terobosan dalam eksplorasi maupun term and condition yang menarik.
“Saat ini Pemerintah bersama DPR sedang membahas RUU Migas. Kami mengharapkan masukan konkrit, apa saja di RUU Migas yang perlu diatur untuk meningkatkan gairah investasi. Selain itu, saya mengingatkan bahwa resiko tinggi di hulu migas untuk meminimalkannya agar KKKS mengedepankan efisiensi sehingga dapat mendorong harga gas di end user lebih kompetitif,” pungkas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News