Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan kondisi harga minyak dunia saat ini sedang gonjang-ganjing. Adapun Kementerian ESDM terus melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia untuk menentukan nasib harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, pergerakan harga minyak mentah dunia saat ini akan terus diperhatikan. Soal penyesuaian harga BBM, asumsinya kalau harganya balik ke US$ 50 per barrel - US$ 60 per barrel pasti akan menyesuaikan.
Namun sayang sekali Arifin tidak memerinci jenis BBM apa yang akan disesuaikan harganya, apakah BBM Subsidi atau Non-Subsidi. Pasalnya, saat ini harga BBM Subsidi baik itu Solar maupun Pertalite masih jauh dari harga keekonomiannya.
Baca Juga: Harga Minyak Turun Lagi di Tengah Kekhawatiran Resesi
“Tapi coba kayak kemarin, saat harga minyak baru turun di US$ 85 per barrel, OPEC+ pangkas produksi 2 juta barrel, harga minyaknya overshot lagi jadi US$ 94 kemudian US$ 95. Kemarin di level US$ 92 tadi naik lagi US$ 94, jadi ini gonjang-ganjing,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (14/10).
Namun, lanjut Arifin, belum lama ini Amerika memberikan peringatan untuk Saudi Arabia terkait pemangkasan produksi minyak mentah. “Tetapi ini kan OPEC+ ada 22 negara yang mendukung pemotongan produksi,” ujarnya.
“Harga BBM ini kalo misalnya himbauan Amerika itu bisa didengar ya kita ada harapan untuk harga minyak lebih turun, tapi kalau badung ya susah,” tandasnya.
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan September 2022 berdasarkan perhitungan Formula Indonesian Crude Price (ICP) ditetapkan sebesar US$86,07 per barel, turun sebesar US$8,10 per barel dari US$ 94,17 per barel pada bulan Agustus 2022.
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Masih Jadi Pemberat Kinerja Emiten Transportasi dan Logistik
Pada 13 Oktober 2022, PT Pertamina mengumumkan penyesuaian harga BBM di mana harga Pertamax menjadi Rp 13.900 per liter dari yang sebelumnya Rp 14.500 per liter di sejumlah wilayah.
Selain Pertamax, harga Pertamax Turbo juga ikut turun menjadi Rp 14.950 sampai Rp 15.250 per liter. Di sisi lain, harga Dexlite mengalami kenaikan menjadi Rp 17.800 per liter hingga Rp 18.400 per liter (tergantung wilayah) dan Pertamina Dex harganya ikut terkerek menjadi Rp 18.100 hingga Rp 18.700 per liter (tergantung wilayah).
Sedangkan untuk harga BBM Subsidi seperti Solar dan Pertalite masih anteng bertengger di posisinya yakni Solar Rp 6.800 per liter dan Pertalite Rp 10.000 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News