Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
LONDON. Harga pangan dunia diprediksi akan meningkat 4,4% dan mencapai titik tertingginya di pengujung tahun 2011. Peningkatan harga pangan dipimpin oleh naiknya permintaan daging, dan biji-bijian sebagai bahan baku etanol. Belum lagi ditambah tingginya inflasi di US dan China.
Pengelola dana Resilience AG mengatakan, Indeks harga pangan PBB kemungkinan akan menanjak 240 poin dari 229,84 di bulan lalu. Beberapa penyokong indeks komoditi bakal naik lantaran pasokan komoditi global mengalami defisit.
Departemen Agrikultur AS memprediksi, pasokan jagung tahun ini bakal paling rendah dalam tujuh tahun terakhir. Pasokan biji-bijian pun mencapai titik terendahnya sejak 1974 dan persediaan daging di US mencapai level terendah sejak 1999.
Indeks yang melingkupi 55 komoditi ini menunjukkan level tertingginya di angka 236,8 di Februari 2011, sebelum luruh lagi 3% sebulan setelahnya. Laporan index terbaru baru akan diluncurkan pada 5 Mei 2011 mendatang.
Memanasnya situasi politik di Afrika dan Timur Tengah seperti Mesir dan Tunisia menjadi pemicu naiknya harga pangan dunia. Word Bank menyatakan, kisruh politik ini pun mendorong bertambahnya masyarakat miskin sebanyak 10 juta orang dari 44 juta orang di tahun 2010. Sehingga, indeks ini bisa naik 10%.
USDA mencatat, harga gandum di Chicago Board of Trade telah melompat 75% setahun terakhir. Sementara itu kedelai naik 38% dan harga jagung naik dua kali lipat. harga jagung di AS naik 13% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
