kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Harga pangan tinggi karena tingginya permintaan


Kamis, 10 Maret 2011 / 23:14 WIB
ILUSTRASI. Reksadana syariah berjenis pendapatan tetap dan pasar uang merespons lebih baik penurunan suku bunga.


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Krisis harga pangan saat ini mengancam pasokan pangan dunia. Celakanya Indonesia akan menjadi salah satu negara yang turut merasakan dampak kenaikan harga pangan seperti beras, gandum, kedelai, maupun jagung. Pasalnya, untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri pemerintah melakukan impor beberapa komoditas, lantaran produksi dalam negeri berkurang.

Menurut Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan mengatakan tingginya harga pangan global disebabkan permintaan terhadap pangan kian meningkat sedangkan pasokan untuk mencukupi kebutuhan semakin berkurang. "Tingginya permintaan berbagai komoditas pangan dibandingkan pasokan produksinya akan menyebabkan harga yang tinggi," ujarnya.

Menurut Mahendra, kenaikan pendapatan masyarakat justru ikut menaikkan kebutuhan konsumsi.
Berdasarkan perkembangan harga barang kebutuhan pokok dari Kementerian Perdagangan tercatat harga pangan yang tinggi seperti minyak goreng curah, bawang merah, kedelai lokal, dan gula pasir. Harga rata-rata bulan Maret 2011 untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.437/kg, bawang merah Rp 25.092/kg, kedelai lokal Rp 9.048/kg, dan gula pasir Rp 11.020/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×