kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga pangan tinggi karena tingginya permintaan


Kamis, 10 Maret 2011 / 23:14 WIB
ILUSTRASI. Reksadana syariah berjenis pendapatan tetap dan pasar uang merespons lebih baik penurunan suku bunga.


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Krisis harga pangan saat ini mengancam pasokan pangan dunia. Celakanya Indonesia akan menjadi salah satu negara yang turut merasakan dampak kenaikan harga pangan seperti beras, gandum, kedelai, maupun jagung. Pasalnya, untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri pemerintah melakukan impor beberapa komoditas, lantaran produksi dalam negeri berkurang.

Menurut Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan mengatakan tingginya harga pangan global disebabkan permintaan terhadap pangan kian meningkat sedangkan pasokan untuk mencukupi kebutuhan semakin berkurang. "Tingginya permintaan berbagai komoditas pangan dibandingkan pasokan produksinya akan menyebabkan harga yang tinggi," ujarnya.

Menurut Mahendra, kenaikan pendapatan masyarakat justru ikut menaikkan kebutuhan konsumsi.
Berdasarkan perkembangan harga barang kebutuhan pokok dari Kementerian Perdagangan tercatat harga pangan yang tinggi seperti minyak goreng curah, bawang merah, kedelai lokal, dan gula pasir. Harga rata-rata bulan Maret 2011 untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.437/kg, bawang merah Rp 25.092/kg, kedelai lokal Rp 9.048/kg, dan gula pasir Rp 11.020/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×