kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Tiket Pesawat Turun, Begini Pendapat Panorama Sentrawisata (PANR)


Selasa, 17 Januari 2023 / 20:25 WIB
Harga Tiket Pesawat Turun, Begini Pendapat Panorama Sentrawisata (PANR)
ILUSTRASI. Penyebab penurunan harga tiket maskapai pesawat perlu ditelisik.. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mengatakan bahwa penyebab penurunan harga tiket maskapai pesawat perlu ditelisik.

Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata AB Sadewa menuturkan hal tersebut bisa saja terjadi karena kemungkinan penurunan komponen harga avtur yang harganya dinamis atau akibat masa low season yang terjadi di periode kuartal I 2023.

"Ini bisa dikatakan low season akibatnya harga tiket ikut turun," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Rabu (17/1).

Baca Juga: Harga Avtur Turun, Biaya Operasional Maskapai Penerbangan Bisa Ikut Turun

Ia melanjutkan, penurunan harga tiket ini juga perlu melihat apakah bisa meningkatkan minat orang untuk bepergian atau traveling sehingga memberikan udara bagi bisnis travel agent dan tour operator seperti Panorama.

Sadewa sendiri menilai bahwa dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan turis bepergian adalah pencabutan PPKM dan kepercayaan diri pasar (market confidence) yang meningkat.

PANR mencatat, di tahun 2022 lalu market domestik yang bepergian secara domestik (wisatawan nusantara) dan outbound (wisatawan internasional) baru mencapai 50% dari tahun 219 atau sekitar 260.000 orang. Untuk inbound (wisman) sekitar baru 29% atau hampir 40.000 orang dari level pre-pandemi.

Baca Juga: Mengharap Devisa Pariwisata Naik di Ujung Pandemi

Ia mengatakan destinasi favorit untuk inbound adalah Bali dan Yogya. Kalau untuk outbound destinasi favorit adalah Turki, Eropa Barat, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Mengenai target tahun ini, kita melihat beberapa faktor masih jadi tantangan seperti seat capacity/keterbatasan kursi di airlines karena belum semua airlines kembali beroperasi. Oleh karenanya, kita belum bisa terlalu memastikan berapa persen bisa meningkat. Tapi momentum pent-up demand masih tinggi," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×