kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Kaji Dampak Larangan Ekspor Batubara


Senin, 03 Januari 2022 / 20:20 WIB
Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Kaji Dampak Larangan Ekspor Batubara
ILUSTRASI. Armada kapal tunda PT Hasnur Internasional Shipping Tbk.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral resmi melarang kegiatan ekspor batubara mulai 1 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022. Kebijakan tersebut tak hanya berpengaruh pada perusahaan batubara namun sektor lainnya seperti jasa transportasi ikut terseret.

Contohnya, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) yang bergerak di bidang pengangkutan ini ikut terkena dampak. terlebih, saat ini, hampir 100% komoditas yang diangkut perusahaan adalah batubara.

Direktur Hasnur Internasional Shipping, Soma Ariyaka mengatakan, Hasnur Internasional Shipping masih menghitung dampak dari kebijakan tersebut.

"Kami sedang mengevaluasi dampak dari pelarangan tersebut. Di saat yang sama ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus merambah pengangkutan komoditas lainnya," kata Soma kepada Kontan.co.id, Senin (3/1).

Di tahun ini, manajemen HAIS optimistis bisnis pengangkutan terutama komoditas bisa tetap bertumbuh, didorong dengan pulihnya ekonomi dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya masih mengevaluasi rencana penambahan armada agar bisa menangkap peluang yang ada.

Baca Juga: Laba Hasnur International Shipping (HAIS) melonjak 111% pada Kuartal III 2021

 

Soma menilai, di saat yang sama menjadi tantangan utama adalah harga kapal yang saat ini meningkat signifikan.

Kendati sudah melihat peluang dan tantangan bisnis di 2022, Manajemen Hasnur masih dalam proses finalisasi proyeksi target kinerja bisnis dan anggaran belanja modal tahun ini.

Sebagai informasi, sampai dengan September 2021, HAIS mencatatkan pendapatan konsolidasi neto sebesar Rp 296,5 miliar dan laba bersih sebesar Rp 29,8 miliar. Bila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun 2020, maka pendapatan HAIS meningkat 34% year on year (yoy) dan laba bersih naik 111% yoy.

Soma menjelaskan kenaikan laba seiring dengan naiknya volume kargo. Adapun melesatnya laba juga inline dengan naiknya pendapatan pada periode sembilan bulan 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×