Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa curiga ada yang tidak beres dengan impor daging sapi. Pasalnya, meskipun Kementerian Perdagangan (Kemdag) sudah melakukan impor, tapi harga daging sapi masih tinggi menembus Rp 100.000 per kilogram (kg).
"Saya kira harga daging langsung turun, karena permintaan akan terus menurun. Tapi memang saya menyesalkan kenapa kok harga daging yang sudah kita antisipasi kenaikannya dan kementerian perdagangan sudah mengimpor, kok masih tinggi ya," ujar Hatta, Kamis (8/8).
Karena merasa ada yang tidak beres, Hatta menolak menduga-duga. Tapi ia berjanji segera meminta laporan dari Kementerian Kemdag dan Kementerian Pertanian (Kemtan). Ia ingin tahu apakah tidak turunnya harga daging karena disebabkan distribusi yang tidak lancar, atau sapi yang sudah diimpor tidak dipotong.
Hatta mempertanyakan pekerjaan Kemdag yang sudah diberikan kekuasaan untuk mengimpor tapi harga belum juga turun. Hatta menduga apakah persediaan yang ada saat ini jauh lebih kecil daripada permintaan yang belakangan meningkat tajam. Namun semua jawaban itu, lanjut Hatta, harusnya ada di dua kementerian yakni Kemtan dan Kemdag.
"Bisa saja juga ini ulah spekulan. Nanti saya akan minta laporan dari Kemdag dan Kemtan mengapa harga bisa tinggi," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, hingga kemarin sudah ada 8.000 ekor sapi impor siap potong yang didatangkan dari Australia untuk menekan harga di pasar. Namun kenyataannya, harga daging masih ada yang menembus Rp 100 ribu per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News