Reporter: Maria Rosita | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Niat benar Hendropriyono, Raam Punjabi, dan Ilham Bintang. Berangkat dari kegelisahan akan monopolistik import film dan bioskop, ketiganya membangun perusahaan tandingan Grup 21. Ketiganya resmi membentuk perusahaan baru yang diproyeksikan bernama PT Sinar Surya Sinema.
Hendropriyono yang notabene Komisaris Utama Blitz Megaplex menjabat sebagai Komisaris Utama Sinar Surya Sinema. Sementara Raam dan Ilham berturut-turut sebagai direktur utama dan direktur. Ketiganya menyiapkan modal mencapai Rp 3 miliar.
Menurut Ilham cs, beberapa faktor mendorong lahirnya Sinar Surya Sinema. Pertama, monopolistik perfilman, khususnya dari Motion Picture Amerika Association (MPAA) oleh Grup 21 tidaklah sehat. "Di sisi lain, pemerintah melalui Kemenkeu dan Kemenbudpar pernah menjanjikan jaminan bagi siapa pun untuk mendirikan perusahaan begini, kami mau buktikan itu benar atau tidak," tukas Ilham kepada KONTAN, Rabu (3/8) malam.
Ilham berpandangan, grup 21 itu sekian lama diberi keleluasaan namun kini justru menyerang pemerintah. "Beberapa pernyataan 21 membuat Budpar dan Kemenkeu jadi seperti tidak sepaham," ungkapnya.
Sinar Surya Sinema akan berkantor di Jakarta Pusat. Selanjutnya di akhir tahun eksodus ke Kuningan, Jakarta Selatan. Perusahaan ini bakal mengimpor film independen dan MPAA. Lantas, apa yang membedakan dengan Grup 21? Menurut Ilham, pihaknya menawarkan solusi bagi MPAA dan pemerintah.
"Pak Agus (Menkeu) pernah minta MPAA masuk Indonesia dengan serius, namun dia mengaku ke MPAA bahwa importir di Indonesia rada bermasalah. Padahal kita sadar betul Amerika sangat menghormati pajak. Kami hadir di situ," klaim Ilham.
Menurut Ilham, Hendropriyono bertemu presdir MPAA sebulan lalu di Amerika Serikat untuk membicarakan rencana ini. Menurut Hendro, kata Ilham, MPAA merespons positif. "Makanya kami gerak cepat," ujar Ilham.
Sinar Surya Sinema saat ini dalam pengurusan perizinan ke Kementerian Budaya dan Pariwisata, Kementerian Perdagangan, dan Direktorat Jenderal Bea & Cukai Kementerian Keuangan. Perusahaan menargetkan 2 pekan - 1 bulan seluruh administrasi rampung. "Habis Lebaran mudah-mudahan bisa operasional. Kita ada konsekuensi soalnya, mempersiapkan penambahan jaringan bioskop Blitz," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News