kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hexindo Adiperkasa bidik kenaikan penjualan ekskavator hingga 30% tahun ini


Kamis, 21 Juni 2018 / 19:02 WIB
Hexindo Adiperkasa bidik kenaikan penjualan ekskavator hingga 30% tahun ini
ILUSTRASI. Alat berat Hexindo


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi penjualan alat berat nasional yang tumbuh ikut mengerek pendapatan bagi pelaku industri. Salah satunya emiten alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk.

Direktur PT Hexindo Adiperkasa Tbk Djonggi Gultom mengatakan menilai permintaan nasional tahun ini bisa mencapai 12.500 unit atau naik 25% dari periode tahun lalu sebesar 10.000 unit. Sebanyak 60% kebutuhan nasional akan diisi oleh produk ekskavator lalu sisanya diisi wheel loader dan buldozer. "Sedikit lagi akan mencapai angka tahun 2011 saat booming permintaan alat berat yang mencapai 15.000-an," kata Djonggi kepada Kontan.co.id, Kamis (21/6).

Sedangkan untuk penjualan alat berat Hexindo pada dua bulan awal tahun fiskal ini menurutnya masih positif. Mengingat periode penjualan yang digunakan tahun fiskal 1 April 2018- 31 Maret 2019. "Tahun ini kita menargetkan penjualan alat berat ekskavator mencapai 2.000 unit, naik dari periode tahun lalu sebesar 1.500 unit," katanya.

Artinya, tahun ini Hexindo menargetkan penjualan ekskavator tumbuh 33% dari tahun lalu.

Hexindo yang menjual ekskavator merek Hitachi ini rencananya akan banyak menjual produknya ke daerah Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi. Mayoritas sebesar 50% kebutuhan diisi oleh tambang, kemudian diisi oleh sektor konstruksi dan juga perkebunan.

Emiten berkode saham HEXA ini juga terus menggenjot produksi di pabrik Cibitung. Hanya saja saat ini suplai komponen dari Jepang sering membutuhkan waktu lama. Hal ini akibat permintaan global yang tinggi mengingat harga komoditas yang terus membaik. "Saat ini konsumen harus inden dua sampai tiga bulan. Di Jepang tiga tahun lalu banyak yang dirumahkan pekerjanya karena harga komoditas buruk, sekarang mereka baru rekrut kembali," tambahnya.

Tahun ini praktis HEXA belum ada rencana ekspansi baru. Hanya saja akan ada produk baru yakni articulated dump truck untuk kebutuhan tambang. Akan ada dua jenis yakni berkapasitas 45 ton dan juga 60 ton. "Saat ini produk tersebut lagi banyak dibutuhkan konsumen," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×