kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga November, penjualan semen capai 38 juta ton


Senin, 27 Desember 2010 / 08:00 WIB
Hingga November, penjualan semen capai 38 juta ton


Reporter: Umbara Purwacaraka | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Target produksi semen nyaris tercapai. Hingga November kemarin, produksi semen sudah mencapai 38 juta ton. Dari jumlah itu, penjualan domestik mencapai 36,8 juta ton.

Hingga penghujung 2010, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memprediksi penjualan semen bisa mencapai 40 juta ton. Jumlah ini naik 3,62% dibandingkan 2009 sebesar 38,6 juta ton.

Ketua Umum ASI, Urip Timuryono mengatakan, pertumbuhan properti akan mendorong permintaan semen tahun depan. ”Kami memperkirakan penjualan semen di 2011 akan mencapai 42,4 juta ton atau naik 6% dibandingkan tahun ini," ujar Urip kepada KONTAN, Minggu (26/12).

Urip menerangkan, produksi semen tahun ini diperoleh dari kapasitas produksi nasional yang mencapai 47 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 57% berasal dari perusahaan swasta dan 43% dari badan usaha milik negara (BUMN).

PT Semen Gresik Tbk menguasai 42% pasar semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 36%, PT Holcim Indonesia Tbk 18%, dan perusahaan lainnya 4%.

Ekspansi ke Indonesia Timur

Menurut Urip, ke depannya produsen bakal berekspansi di Sulawesi, karena saban tahun permintaan semen di Indonesia Timur terus merangkak.

ASI mencatat, saat ini produksi semen di Indonesia Timur baru 5 juta ton, yang berasal dari PT Semen Tonasa 3,5 juta ton, dan PT Semen Bosowa Maros 1,5 juta ton.

"Kontribusi produksi semen dari Indonesia Timur baru 12,5%. Berarti peluang ekspansi di sana terbuka lebar," kata Urip.

Melihat peluang yang besar ini, para produsen siap bermanuver. Menurut Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Gresik, pembangunan pabrik di Pangkep, Sulawesi Selatan sudah mencapai 66,2% hingga akhir November. Pembangunan pabrik berkapasitas 2,5 juta ton itu ditargetkan rampung akhir 2011.

“Kami perlu meningkatkan kapasitas produksi mengingat Indonesia terancam kekurangan pasokan jika pertumbuhan konsumsi melampaui 10% per tahun hingga 2012," terang Dwi.

Sementara, Semen Bosowa terus melanjutkan peningkatan kapasitas produksi di pabrik Maros, Sulawesi Selatan dengan investasi Rp 300 miliar.
Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi dari 1,8 juta ton menjadi 3,8 juta ton per tahun.

Erwin Aksa, Presiden Direktur Bosowa Corp mengatakan, peningkatan produksi akan kelar tahun depan. "Fokus kami adalah Indonesia Timur,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×