kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga September 2021, realisasi penambahan pembangkit EBT mencapai 386 MW


Jumat, 22 Oktober 2021 / 20:04 WIB
Hingga September 2021, realisasi penambahan pembangkit EBT mencapai 386 MW
ILUSTRASI. Operator melakukan pemeliharaan rutin Pipa pembagi daya air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) . ANTARA FOTO/Novrian Arbi/pras.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penambahan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 386 megawatts (MW) pada sembilan bulan pertama tahun ini. Dengan tambahan kapasitas itu, total kapasitas pembangkit EBT terpasang di Indonesia mencapai 10.888 MW.

“Sampai September kita sudah ada pembangkit baru yang berbasis EBT sebesar 386 MW,” ungkap Direktur Jenderal energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Triwulan III 2021 dan Isu-Isu Terkini Subsektor EBTKE, Jumat (22/10).

Tambahan kapasitas pembangkit ini di antaranya berasal dari PLTA Poso Peaker 2nd expansion 130 MW, PLT Bioenergi 19,5 MW, 12 unit PLTM dengan akumulasi kapasitas sebesar 71,26 MW, PLTS atap 17,88 MW, dan 2 unit PLTP 55 MW. 

Secara terperinci, total kapasitas terpasang 10.888 MW ini terdiri atas pembangkit berbasis energi air sekitar 6.432 MW, panas bumi sekitar 2.186 MW, bioenergi sekitar 1.923 MW, surya sekitar 190 MW, bayu sekitar 154 MW, dan hybrid sekitar 0,4 MW.

Dadan bilang, target penambahan kapasitas pembangkit EBT di sepanjang tahun 2021 dicanangkan sebesar 855 MW. Dengan tambahan kapasitas itu, total kapasitas pembangkit EBT di Indonesia yang per akhir tahun 2020 lalu berjumlah 10.502 MW akan naik menjadi 11.357 MW pada akhir tahun 2021 nanti jika target berhasil direalisasi.

Baca Juga: Kementerian ESDM proyeksikan produksi batubara tahun 2021 mencapai 610 juta ton

Namun, berdasarkan prognosa Kementerian ESDM, total penambahan kapasitas pembangkit EBT di sepanjang tahun 2021 diproyeksikan mencapai 782 MW, sehingga prognosa total kapasitas pembangkit EBT per akhir tahun 2021 berjumlah 11.284 MW.

Dalam catatan Kementerian ESDM, ke depannya masih akan ada tambahan kapasitas dari pengoperasian (commercial operation date/COD) sejumlah pembangkit. Pembangkit-pembangkit ini meliputi PLTBm berbahan baku POME yang dikembangkan oleh PTPN XI di Jatim (10 MW), PLTP Rantau Dedap #1 Sumsel (86 MW)  dan PLTP Sokaria #1 di NTT (5 MW), PLTS Lisdes NTT (1,79 MW), PLTS Selayar di Sulsel (1,3 MW), PLTS Sungihe di Sulut (1,3 MW), PLTS Atap Wilus PLN dan Non PLN (23,15 MW), dan PLTA Poso Peaker  di Sulteng (200 MW).

Selain itu, terdapat pula 13 PLTM/MH skala kecil dan menengah dengan kapasitas 0,4 - 10 MW di sejumlah provinsi yang juga ditargetkan COD pada tahun ini dengan akumulasi kapasitas 67,03 MW. Dus kalau ditotal, terdapat tambahan 395,57 MW di kuartal IV yang akan memasuki  tahapan COD berdasarkan prognosa Kementerian ESDM.

Dadan memastikan, Kementerian ESDM bakal melakukan upaya debottlenecking untuk mendukung realisasi penambahan kapasitas pembangkit EBT.

“Yang kita lakukan di sini adalah debottlenecking ya, jadi kita fasilitasi, kita secara rutin, 1 atau 2 bulan sekali bertemu dengan masing-masing ya, mereka menyampaikan progres, ada masalah apa terus sejauh mana kita bisa fasilitasi,” imbuh Dadan.

Selanjutnya: PLN: Butuh investai Rp 9.000 triliun untuk penuhi kebutuhan listrik hingga 2060

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×