Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya, PT Honda Prospect Motor (HPM) melakukan penyempurnaan untuk servis perawatan berkala dengan memperkenalkan layanan “Quick Maintenance”.
Dengan layanan ini, pelanggan secara otomatis mendapatkan prioritas untuk servis perawatan berkala dengan waktu yang lebih cepat tanpa mengantre, karena dikerjakan oleh dua teknisi andal yang telah tersertifikasi dan dilengkapi dengan tools khusus.
Program Quick Maintenance ini dapat dilakukan untuk semua model mobil Honda dengan jarak tempuh mulai dari 10.000 kilometer (km) – 100.000 km tanpa keluhan atau perbaikan lainnya.
Konsumen dapat menghubungi dealer resmi Honda terdekat maksimal satu hari sebelum melakukan perawatan untuk mendapatkan layanan Quick Maintenance. Setelah melakukan booking, konsumen akan mendapatkan estimasi waktu untuk pengerjaan servis di dealer yang bersangkutan.
Baca Juga: Lewat program Ayah Angkat, YDBA libatkan IKM dalam rantai pasok industri otomotif
Pengerjaan perawatan berkala dengan Quick Maintenance ini memakan waktu 60 hingga 210 menit, sesuai dengan masing-masing kilometer dan model kendaraan. Jika waktu pengerjaan servis yang dilakukan melewati waktu yang telah dijanjikan, konsumen berhak mendapatkan kompensasi dari masing-masing dealer. Untuk mendapatkan layanan ini, konsumen tidak perlu membayarkan biaya tambahan.
Denny MT, Service & Parts Assistant General Manager Honda Prospect Motor mengatakan, perawatan berkala adalah salah satu layanan yang penting dilakukan untuk menjaga kondisi mobil tetap prima.
“Oleh karena itu, kami ingin memberikan prioritas kepada konsumen mulai dari penerimaan hingga penyerahan untuk memberikan jaminan kepastian waktu servis perawatan berkala, sehingga meningkatkan kepuasan konsumen Honda,” ujar dia dalam siaran pers di situs Honda Indonesia, Kamis (9/9).
Sampai saat ini Honda telah menerapkan layanan Quick Maintenance pada 44 dealer resmi Honda yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, serta sebagian Sumatera dan Kalimantan.
Selanjutnya: Menperin bidik kontribusi industri tembus 20% tahun 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
