kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45941,22   -22,51   -2.34%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat program Ayah Angkat, YDBA libatkan IKM dalam rantai pasok industri otomotif


Kamis, 09 September 2021 / 10:32 WIB
Lewat program Ayah Angkat, YDBA libatkan IKM dalam rantai pasok industri otomotif
ILUSTRASI. UMKM binaan YBDA


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Global supply chain di Indonesia telah melibatkan berbagai pelaku bisnis untuk saling berkolaborasi, tak terkecuali pelibatan industri kecil menengah (IKM).

Guna mendorong peran yang lebih besar dari IKM di rantai pasok industri, terutama otomotif Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) menjalin kerja sama dengan PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) untuk memperkuat global supply chain dengan melibatkan Industri Kecil dan Menengah binaan YDBA di Solo.

Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Sigit P. Kumala mengatakan, dukungan tersebut dilakukan melalui Program Ayah Angkat YDBA.

Program Ayah Angkat YDBA berkolaborasi dengan stakeholder dalam membina dan memberikan kesempatan kepada IKM untuk memasok produknya dengan memenuhi standar quality cost dan delivery (QCD).

Baca Juga: Selama 41 tahun, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sudah bina 11.695 UMKM

"Terhitung sejak tahun 2019 hingga Agustus 2021 telah berikan kesempatan bagi 9 IKM binaan YDBA di daerah Solo untuk memasok produknya ke YPTI dengan jumlah komponen sebanyak 47.000 pcs dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1,5 miliar," kata Sigit dalam Penandatanganan komitmen kolaborasi Ayah Angkat YDBA dan YPTI, Rabu (8/9).

Sigit menjelaskan, dalam kerja sama tersebut YDBA berperan membina dan mendampingi IKM dalam menghasilkan produk yang dibutuhkan YPTI dengan standar yang telah ditetapkan.

Adapun YPTI berperan sebagai ayah angkat yang turut memberikan pembinaan, akses pasar serta mereview pencapaian standar QCD produk yang dihasilkan.

"Ini tentunya menjadi kesempatan bagi IKM agar bisa dioptimalkan oleh IKM yang bersangkutan," kata Sigit.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian Dini Hanggandari mengatakan, industri pengolahan dalam negeri tidak terlepas dari IKM.

Tercatat 99,7% dari total unit usaha industri di Indonesia atau sekitar 4,4 juta unit usaha merupakan IKM. Jumlah tersebut telah menyerap sebesar 10,3 juta tenaga kerja pada sektor industri otomotif nasional.

"IKM telah menjadi bagian dari rantai pasoknya sebagai tier 2 ataupun tier 3 ini menandakan bahwa IKM mampu menghasilkan produk berkualitas," kata Dini.

Baca Juga: Kolaborasi YDBA dengan Tokpas antar UMKM binaannya rambah pasar ekspor

Selama ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan pembinaan dan pendampingan dalam upaya mendorong IKM masuk ke rantai pasok.

Upaya pembinaan kolaboratif dilakukan Kemenperin dengan pihak terkait agar mendapatkan dukungan pembinaan sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing stakeholder.

"Kami sangat mendukung Program Ayah Angkat yang dilaksanakan oleh YDBA bersama dengan YPTI. Kami berharap YDBA dan YPTI dapat berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan industri kecil dan menengah yang berdaya saing baik di tingkat nasional maupun global," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×