Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
BANDUNG. Masa Lebaran 2015 ini hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, dipenuhi wisatawan. Tingkat okupansi relatif tinggi. Hingga Kamis (16/7), tingkat hunian kamar rata-rata sudah mencapai 90%.
"Untuk hari ini, H-1 Lebaran, okupansi sudah mencapai 90 persen. Namun, untuk Lebaran kedua (tanggal 18 Juli 2015) sampai tanggal 20 Juli, okupansi mencapai 100 persen. Dari empat tipe kamar, semuanya telah dipesan," kata Asisten Public Relations Manager Novotel Hotel Bandung Ernita Chandrayani, Kamis, di Bandung.
Menurut Ernita, wisatawan yang menginap umumnya berasal dari Jakarta dan sekitarnya dan mereka juga berasal dari kalangan keluarga.
Di masa libur Lebaran ini, meski tarif relatif tinggi, hotel tetap diserbu wisatawan. Di Hotel Novotel Bandung, walaupun tarif kamar superior sudah dinaikkan dari Rp 880.000 per malam menjadi Rp 1,5 juta per malam, seluruh kamar telah habis dipesan. Dari total 156 kamar yang tersedia di hotel bintang empat ini semua sudah habis dipesan sampai tanggal 20 Juli.
"Umumnya wisatawan yang datang ingin mencoba kuliner di Bandung, apalagi sekarang juga banyak tren kuliner yang baru. Tempat wisata lainnya di pusat kota Bandung juga menjadi perhatian wisatawan," ucap Ernita.
Secara terpisah Marketing Communication Manager Ibis Bandung Hotel Trans Studio Dina Novia Faisal mengemukakan, tingkat hunian hotel sampai hari ini sudah mencapai 90%. "Rata-rata tamu menginap untuk tiga hari," ujar Dina Novia Faisal. Menurut Dina, di masa Lebaran ini, tarif kamar telah dinaikkan dari Rp 750.000 per malam menjadi Rp 1,5 juta per malam.
Walaupun tidak seramai tahun lalu, pada masa Lebaran 2015 ini sejumlah hotel di Bandung pada umumnya sudah penuh dipesan.
"Memang kamar sudah dipesan seluruhnya hingga tanggal 20 Juli, tetapi paket Lebaran tahun ini penuh diskon," ujar General Manajer Santika Bandung Hikmat Nugraha. Menurut Hikmat, permintaan terus berdatangan, tetapi ketersediaan kamar hotel di Bandung juga masih terbuka. Sebagian besar pemesan itu adalah pengunjung dari Jakarta yang berwisata ke Bandung dan sekitarnya.
Hal senada disampaikan General Manager Hotel Amaris Catur Prasetya. Dua hotel Amaris di bawah pengelolaannya yang terletak di Jalan Cimanuk, kawasan Gedung Sate (Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat), dan Jalan Cihampelas, Bandung, sudah penuh hingga Senin (20/7). "Bedanya, kalau Lebaran tahun lalu kita banyak menolak pesanan, sekarang untuk mencapai 100% itu penuh perjuangan," ujarnya.
Hotel di Priangan Timur penuh
Sementara jalur mudik Jabar selatan yang jalannya mulus ditambah beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan di Pantura diduga berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di wilayah Priangan Timur mulai dari Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Banjar, yang berada di jalur mudik Jabar selatan menuju Jawa Tengah.
General Manajer Hotel Santika Tasikmalaya Sarmad menjelaskan, pada Lebaran tahun lalu tingkat hunian hotelnya sudah penuh selama dua pekan, yakni seminggu sebelum Lebaran dan seminggu setelah Lebaran. "Pada Lebaran tahun ini memang kita sudah penuh hingga tanggal 20-21 Juli," ujarnya.
Pengunjung ke Hotel Santika Tasikmalaya terutama datang dari Jakarta dan Bandung. Mereka biasanya melanjutkan perjalanan setelah menginap di Tasikmalaya. Dengan beroperasinya Tol Cipali, pada Lebaran tahun ini diduga sebagian pemudik ingin mencoba tol terpanjang di Indonesia itu.
Ditambah kondisi infrastruktur jalan di lintas selatan tahun ini cukup bagus, pemudik yang lewat selatan pun langsung menuju kampung halaman di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Batu
Di Kota Batu dan sekitarnya, di Jawa Timur, tingkat hunian hotel selama libur Lebaran rata-rata mencapai 80%-an.
"Mereka tidak saja berasal dari Jawa Timur, tetapi juga luar daerah, seperti Jakarta dan Jawa Tengah. Dari Jakarta sendiri banyak," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Batu Bambang Dharma Setia, Kamis.
Di Batu, terdapat 70-an hotel dan restoran anggota PHRI dengan jumlah kamar mencapai 3.000-an buah. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tingkat hunian hotel di Batu biasanya melonjak, tetapi masih kalah dengan liburan akhir tahun.
Menurut Bambang, jumlah wisatawan dan tamu hotel diperkirakan meningkat pada hari kedua Lebaran. Saat itu warga Muslim yang selesai bersilaturahim bersama keluarga dan sanak saudara akan mengisi libur dengan berwisata. Mereka bisa mengunjungi berbagai obyek wisata di Batu, termasuk menikmati kebun apel yang selama ini menjadi ciri khas kota berhawa sejuk itu.
Bambang memperkirakan hunian hotel pada Lebaran tahun ini lebih bagus dibandingkan Lebaran tahun-tahun sebelumnya. "Lebaran kali ini, kan, waktunya bersamaan dengan masa libur sekolah. Apalagi, anak-anak sekolah baru masuk akhir Juli. Ini tampak sejak masa puasa, tingkat huniannya juga bagus," ucapnya. (Samuel Oktora/Dedi Muhtadi/Defri Werdiono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News