kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hotel di Jakarta geber acara akhir tahun untuk tarik pelanggan


Jumat, 10 Desember 2010 / 20:00 WIB
ILUSTRASI. Yussy Akmal


Reporter: Umbara Purwacaraka | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tingkat okupansi hotel di Jakarta jelang libur panjang Natal dan tahun baru cenderung turun. Untuk menggenjot pelanggan, hampir tiap hotel menawarkan berbagai program promosi dan hiburan.

Carla Parengkuan, Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bilang, tingkat okupansi hotel di Jakarta diperkiraan hanya berkisar 30-35%. Karena banyaknya masyarakat Jakarta yang memilih untuk liburan ke luar kota dan pulang ke kampung halaman. “ Selain itu kaum ekpatriat Jakarta pun banyak yang balik ke negaranya masing-masing ketika libur panjang,” Ucap Carla.

Hotel Shangri-La misalnya, menawarkan program pesta makan di malam Natal dengan paket Kamar duluxe mulai Rp.1.230.000. Perayaan pergantian tahun baru, Shangri-la pun menggelar paket sebesar Rp.1.650.000 tanpa menginap. Untuk paket perayaan dan menginap satu malam pada 31 Desember dibanderol Rp. 3.988.000. paket perayaan dan menginap dua malam dari 30 Desember – 1 Januari 2011 dibanderol Rp. 4.988.000.

Felicia Setiawan, Communications Executive Hotel Shangri-La mengakui, memang ketika libur akhir tahun tingkat okupansi cenderung menurun, tetapi ia memprediksi penurunan okupansi tidak akan lebih dari 50%. "Saat ini tingkat pemesanan kamar masih berkisar 60% - 70%," katanya.

Aston Marina Ancol pun menyiapkan program khusus menjelang libur akhir tahun. Dengan mengusung acara bertema New Years Eve With 20 stars in 11 Hours yang diisi sejumlah artis tanah air, Aston Marina Ancol memberikan berbagai paket menginap dengan harga prmosi.

Dari 385 kamar yang tersedia di Aston Marina Ancol sampai saat ini tingkat okupansinya sekitar 60%-70%. Tingkat pemesanan kamar pun masih sekitar 35%- 45%. “Namun kami tetap berharap tingkat okupansi hingga akhir tahun ini bisa mencapai 88% dengan program acara tersebut,” Ujar Gita Ayu Ashari, Manager Humas Aston Marina Ancol.

Berdasarkan data PHRI, tingkat okupansi hotel di seluruh Indonesia hingga akhir tahun berkisar 65%. lonjakan okupansi hotel justru paling besar terjadi di luar Jakarta. Sebagai destinasi paling poluler di Indonesia, tingkat okupansi di Bali biasanya mencapai 90% ketika liburan akhir tahun.

Bahkan Yogyakarta yang terkena dampak erupsi merapi diperkirakan tingkat okupansinya diprediksi bakal naik dari 25% menjadi 45% hingga akhir tahun. “ Kenaikan tersebut karena kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition(MICE) di Yogya cenderung meningkat,” Imbuh Carla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×