kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya butuh Rp 126 triliun bangun enam ruas tol baru di trans sumatra


Kamis, 01 November 2018 / 20:15 WIB
 Hutama Karya butuh Rp 126 triliun bangun enam ruas tol baru di trans sumatra
ILUSTRASI. Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo (kiri)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Hutama Karya (HK) akan terus menggeber pembangunan jaringan jalan tol Trans Sumatera meskipun perusahaan sebetulnya masih membutuhkan ekuitas yang sangat besar terutama dalam merampung 12 ruas (1.568 kilometer/km) yang menjadi prioritas. Tahun depan, perusahaan pelat merah ini akan memulai pembangunan di enam ruas baru setelah selama ini fokus menggarap enam ruas.

Saat bertandang ke Gedung KONTAN, Kamis (1/11) Direktur Utama HK, Bintang Perbowo menjelaskan, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun 12 ruas tersebut mencapai Rp 262 triliun. Untuk itu diperlukan ekuitas sebesar Rp 179 triliun dan saat ini baru terpenuhi Rp 53 triliun, sehingga masih ada kekurangan yang sangat besar yakni Rp 126 triliun.

Pembangunan enam ruas baru itu akan dimulai karena HK mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2019 sebesar Rp 10,5 triliun. Keenam ruas tersebut adalah Medan-Aceh (470 km), Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (143 km), Palembang-Tanjung Api-api (70 km), Kisaran-Indrapura (47 km), Padang-Pekanbaru (255 km), dan SP Indralaya-Muara Enim (88).

Selain tambahan PMN tersebut, HK juga mendapatkan dukung konstruksi dari subsidi pembangunan tol Trans Jawa yakni Rp 7,7 triliun di Kuala Tanjung- Tebing Tinggi- Parapat dan Rp 5,49 triliun di Pekanbaru-Padang.

"Pembangunan 12 ruas tol ini akan dipercepat rampung pada tahun 2024 agar bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sumatera. Untuk itu memang masih diperlukan dana yang besar. Makanya setiap tahun harus mendapatkan PMN. Kami juga sedang mempersiapkan agar pendanaannya dibiayai dulu oleh kontraktor atau turnkey dengan jaminan pemerintah." jelas Bintang.

Sementara Bambang Pramusinto, Direktur HK menjelaskan, ruas Pekanbaru-Padang yang digarap terlebih dahulu adalah dari Padang-Sicincin. Sementara Simpang Indalaya ke Muara Enim dimulai untuk membuka pengembangan ke arah Bengkulu.

Adapun enam ruas yang sudah dan sedang digarap HK saat ini dinataranya Medan-Binjai (17 km) dengan progres konstruksi 74,01%, Palembang Indralaya (22 km) sudah selesai 100%, Bakauheni-Terbagi Besar (140 km) dengan progres 93,67%, Pekanbaru-Dumai (131 km) dengan progres 17,77%, Terbagi Besar-Pematang Panggang (100 km) 83,36 %, dan Pematang Panggung- Kayu Agung (85 km) dengan progres 83,25%.

Sesuai arah pemerintah, HK menargetkan tol bagian selatan Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang membentang akan rampung sepanjang 347 km dari total panjang 380 km pada April 2019. Adapun sisa 33 km dari ruas tersebut merupakan bagian dari ruas Kayu Agung-Betung yang konsesinya dimiliki oleh pihak lain.

"Palembang-Indralaya sudah beroperasi sebelum Asian Games. Pada Desember 2018 akan beroperasi Bakauheni-Terbagi Besar, sedangkan Terbagi Besar-Pematang Panggang dan Pematang Panggung- Kayu Agung akan beroperasi April 2019," jelas Bambang.

Sementara di bagian utara, HK menargetkan ruas Medan-Binjai akan segera rampung. Saat ini ruas sepanjang 17 km baru beroperasi dua seksi dengan tingkat lalu lintas harian cukup bagus mencapai 14.000 kendaraan. Sampai akhir mendatang, HK akan menyelesaikan 290 km tol Trans Sumatera dengan total investasi Rp 41,295 triliun. Itu digarap sejak empat tahun terakhir.

Sementara untuk mempercepat pembangunan 12 ruas tol tersebut sampai 2024, Anis Anjayani, Direktur Keuangan HK mengatakan, sedang melakukan pembahasan dengan Kementerian Keuangan untuk memberikan penjaminan agar ruas-ruas tersebut bisa digarap dulu dengan skema contrantor pre financing (CPF) atau pembangunanya ditalangi dulu oleh kontraktor dan pembayarannya dilakukan setelah proyek rampung.

"PMN tidak akan bisa dilakukan ke HK secara sekaligus. Pasti akan bertahap. Makanya sekarang kami sedang membahas bagaimana skema penjaminan yang akan diberikan agar CPF bisa dilakukan. Aapakah caranya dikasih jaminan di awal, ini yang masih dicari skemanya." jelas Anis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×