kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.355   -65,00   -0,40%
  • IDX 8.003   66,95   0,84%
  • KOMPAS100 1.114   7,09   0,64%
  • LQ45 817   3,09   0,38%
  • ISSI 269   3,17   1,19%
  • IDX30 424   2,42   0,57%
  • IDXHIDIV20 491   2,64   0,54%
  • IDX80 123   0,54   0,44%
  • IDXV30 133   1,39   1,06%
  • IDXQ30 137   0,86   0,63%

Hutama Karya Rampungkan Proyek Dermaga Terminal BBM Tanjung Batu


Kamis, 28 Agustus 2025 / 11:26 WIB
Hutama Karya Rampungkan Proyek Dermaga Terminal BBM Tanjung Batu
ILUSTRASI. Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/1/2020). PT Hutama Karya (Persero) telah merampungkan pembangunan Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu milik PT Pertamina Patra Niaga. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) telah merampungkan pembangunan Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu milik PT Pertamina Patra Niaga yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Proyek infrastruktur strategis senilai Rp 301 miliar ini kini memasuki tahap pemeliharaan selama 12 bulan setelah serah terima dilakukan pada bulan Februari 2025 lalu.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa penyelesaian konstruksi menandai pencapaian penting dalam upaya penguatan infrastruktur distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

“TBBM Tanjung Batu merupakan bagian integral dari pengembangan kilang minyak RU-V Pertamina Balikpapan yang bertujuan mengurangi aktivitas Ship To Ship (STS) dalam distribusi produk BBM. Fasilitas ini akan meningkatkan kehandalan pasokan dan distribusi produk sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan Indonesia Tengah dan Timur,” ujar Adjib, dalam siaran pers, Rabu (27/8/2025). 

Baca Juga: Pertamina Energy Terminal Pastikan Pasokan BBM dan LPG Lancar Selama Lebaran 2025​

Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa kegiatan commissioning untuk sisi laut yang menjadi tanggung jawab Hutama Karya sudah selesai dilaksanakan dengan hasil sudah memenuhi standar yang dipersyaratkan pemilik pekerjaan. 

Namun untuk keseluruhan operasional fasilitas tersebut masih menunggu paket sisi darat yg dikerjakan oleh kontraktor lain. 

“Selama masa pemeliharaan, Hutama Karya melakukan berbagai penyempurnaan dan penyesuaian termasuk memantau spesifikasi setiap item pekerjaan untuk memastikan fasilitas beroperasi optimal saat masa operasional dimulai,” imbuh Adjib.

Terminal BBM Tanjung Batu dilengkapi dengan empat jetty berkapasitas berbeda yang mampu melayani kapal dengan bobot 500 hingga 50.000 Dead Weight Ton (DWT) yang mampu mengangkut hingga kurang lebih 14 juta liter liter BBM ke berbagai wilayah. Total luas area laut yang dimanfaatkan mencapai 9.000 meter persegi. 

Dalam proses pembangunan, Hutama Karya menerapkan teknologi digital konstruksi canggih dan terintegrasi meliputi pemodelan 3D digital (Building Information Modelling/BIM) membantu perencanaan detail sebelum konstruksi dimulai sehingga mencegah kesalahan pembangunan, menghemat material, dan mempercepat waktu pengerjaan karena semua komponen sudah diperhitungkan secara digital.

Baca Juga: Hutama Karya Rampungkan Pembangunan Proyek Tol IKN Seksi 3A

TBBM Tanjung Batu akan berperan strategis dalam mendukung peningkatan kapasitas produksi kilang RU-V Balikpapan dari 260 barel per hari menjadi 360 barel per hari. Fasilitas ini akan memangkas biaya dan waktu distribusi produk BBM hasil olahan kilang, menggantikan sistem Ship To Ship yang membutuhkan biaya besar dan waktu tidak fleksibel.

“Proyek ini menjadi tulang punggung distribusi BBM terutama di Kalimantan Timur dengan meningkatkan kecepatan dan kapasitas distribusi yang selaras dengan kapasitas produksi kilang. Hal ini berkontribusi langsung terhadap ketahanan energi nasional,” tutup Adjib.

Sebagai catatan prestasi, proyek ini meraih nilai Final Evaluation (FE) di atas 90% untuk penerapan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE). Pencapaian ini menunjukkan komitmen perusahaan  terhadap standar keselamatan kerja dan lingkungan yang tinggi.

Selanjutnya: Demo Buruh 28/8/2025 Tuntut Upah Minimum 2026 Naik 8,5%-10%, Cek UMP Terbaru

Menarik Dibaca: Rahasia Hemat ala Jepang: Kakeibo, Metode Jurnal Keuangan Bantu Atur Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×