kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

IBC Berubah Menjadi New Energy Materials Investment Holding


Senin, 17 Februari 2025 / 15:52 WIB
IBC Berubah Menjadi New Energy Materials Investment Holding
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc. Indonesia Battery Corporation (IBC) resmi berubah menjadi New Energy Materials Investment Holding.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Battery Corporation (IBC) resmi berubah menjadi New Energy Materials Investment Holding. Perubahan ini bertujuan untuk memperkuat hilirisasi industri baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Perubahan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pemegang saham terbaru yang melibatkan empat pemegang saham utama, yaitu PT Aneka Tambang (Antam), PT Inalum, PT Pertamina (melalui Pertamina NRE), dan PT PLN (Persero).

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, perubahan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah dari sumber daya mineral Indonesia yang kaya akan bahan baku baterai, seperti nikel, kobalt, tembaga, bauksit, hingga aluminium.

Dengan model baru ini, IBC tidak lagi berfungsi sebagai project development company, melainkan sebagai investment holding yang mengelola investasi di berbagai proyek hilirisasi baterai.

“Jadi IBC sendiri selama ini menjadikan suatu project development company, tapi kami berubah menjadi investment holding untuk proyek-proyek yang terkait dengan baterai," kata Toto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Senin (17/2).

Sebagai holding investasi, IBC kini menggandeng berbagai mitra global untuk mengembangkan industri baterai di Indonesia. Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah kerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dari Tiongkok dalam membangun pabrik baterai sel berkapasitas 15 GWh di Indonesia.

Nantinya, New Energy Materials Holding terbagi ke dalam dua sub-holding, antara lain Battery Material Sub-Holding dan IBC Downstream "OpCo" Sub-Holding. Tiap-tiap sub-holding membawahi beberapa perusahaan patungan (joint venture/JV).

Adapun, Battery Material Sub-Holding membawahi JV Smelting-Refinery, JV Precursor-Cathode, dan JV Recycling. Sedangkan IBC Downstream "OpCo" Sub-Holding menaungi JV Cell, 2WEV (GESITS), 2WEV battery Cell-to-Pack, 2WEV BaaS (Swap Battery, Cabinet, Software), dan other potential down-stream plays.

Selanjutnya: Prabowo Umumkan Kebijakan Kewajiban Penyimpanan DHE SDA di Dalam Negeri

Menarik Dibaca: Mengobati Asam Urat Tanpa Ribet, Bisa Dicoba di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×