Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergelaran International Built Environment Week (IBEW) 2019 bertajuk "Transforming the Way We Build" resmi digelar pada 4-6 September mendatang di Singapura.
Acara ini merupakan medium bagi para pelaku industri dan profesional di industri lingkungan, untuk bertukar gagasan dan pengalaman seputar kebijakan, solusi bisnis, teknologi, serta eksplorasi peluang bisnis di bidang konstruksi.
Dalam kesempatan tersebut, pihak IBEW akan menampilkan empat pameran yang digelar dalam waktu bersamaan berupa, BEX Asia yang fokus di tema desain dan perencanaan terpadu. Lalu, Innobuild (IB) Asia yang mengambil tema konstruksi 4.0.
Baca Juga: Di tengah perolehan kontrak baru yang strategis, Acset Indonusa (ACST) malah rugi
Selanjutnya, Mostra Convegno Expocomfort (MCE) Asia, yang menyorot soal solusi hemat energi dan pembaharuan energi, dan Smart Cities and Buildings (SCB) Asia yang menampilkan perkembangan terbaru bagi solusi kota pintar.
"Dalam lanskap dinamis yang saling terkait saat ini, kita melihat garis paling kabur dari berbagai ilmu di sektor lingkungan binaan. Nah, IBEW 2019 menyatukan pengembang, insinyur, arsitek, surveyor, manajer, hingga profesional bangunan lainnya untuk memfasilitasi inovasi, kolaborasi, dan penciptaan yang bertujuan memajukan industri bangunan dan konstruksi," jelas Louise Chua, Project Director dari Reed Exhibition, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Rabu (31/7).
Dirinya melanjutkan, para pengunjung IBEW 2019 juga dapat mempelajari bahan-bahan bangunan baru, solusi berkelanjutan dan pembaharuan energi, teknologi yang meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya, serta sistem cerdas untuk meningkatkan pengalaman pemilik dan penghuni bangunan.
Baca Juga: Jalan Tol Bertambah, Ini Rekomendasi Tiga Analis Untuk Saham Jasa Marga (JSMR)
Di sisi lain, Fred Dart, CEO dan owndiri Bridgetek, salah satu oenyedia solusi cerdas konstruksi menyatakan bila industri bangunan dan konstruksi saat uni menawarkan banyak peluang sekaligus tantangan yang kompleks.
"Para pemain di sektor lingkungan binaan harus menawarkan solusi hemat biaya, tahan lama, dengan dampak minimal terhadap lingkungan. Kita tidak lagi bisa bekerja dalam silo. Dalam ajang IBEW inilah penting untuk bisa bersama-sama berkolaborasi dan mengembangkan inovasi yang dapat membawa kemajuan lebih lanjut dalam industri," tutup Fred Dart.
Sebagai informasi, IBEW 2019 juga akan mempertemukan 500 merek dagang, termasuk perusahaan asal Indonesia dan lebih dari 50 pemimpin industri yang akan memaparkan inovasi terbaru. Lebih dari 12.000 delegasi bisnis juga akan bergabung dalam gelaran perdana di Asia Tenggara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News