Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) siap menggeber pembangunan menara tahun ini. Targetnya, tahun ini perusahaan bisa menambah jumlah menara menjadi 4.000 menara.
Direktur Utama IBST Andrie Tjioe menyatakan, perusahaan ini akan menggunakan strategi organik dan anorganik untuk meraih pertumbuhan bisnis pada tahun ini. Dalam menggenjot pertumbuhan organik, IBST akan memperkuat menaranya dengan menara kecil (micropole).
"Semester satu ini kami ingin membangun jumlah menara sebanyak 500 menara. Jumlah ini terdiri dari 100 menara besar dan 400 micropole," kata Andrie selepas paparan publik, Jumat (22/5).
Dia menjelaskan, investasi untuk pembangunan micropole hanya Rp 200 juta per menara, berbeda dengan investasi menara besar yang bisa mencapai Rp 1 miliar per menara.
Artinya, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun 500 menara sekitar Rp 180 miliar. Micripole diperlukan oleh para operator di dalam gedung. Sehingga, pembangunan micropole akan dilakukan di dalam gedung perkantoran, pusat perbelanjaan ataupun hotel.
"Penyewa micropole kami adalah operator, seperti Telkomsel, Internux (Bolt), Smartfren," ungkapnya. Saat ini, jumlah micropole milik Inti Bangun mencapai 126 micropole. Untuk satu micropole bisa disewa oleh dua sampai lima operator.
Sejatinya, mirip dengan menara besar, hanya saja ukurannya lebih kecil. Dia mengklaim, rasio kolokasi atau tenan per menara untuk micropole mencapai 2.
Hingga akhir 2014, IBST baru punya 2.185 menara. Rasio kolokasi menara besarnya ini mencapai 1,5. Jika semester satu terealisasi pembangunan 500 menara baru, artinya hingga semester satu menara jumlah menara bisa mencapai 2.685 menara.
Artinya, IBST harus menambah sebanyak 1.315 menara di semester dua nanti. "Kami upayakan untuk melakukan akuisisi saat ada peluang. Kalau nanti ada pelepasan menara lagi yang dilakukan XL atau operator, tentu kami berminat ikut lelang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News