Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selanjutnya, potensi meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah setelah beberapa kapal induk AS tiba di Teluk Persia yang meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran, seiring Iran mulai melakukan percobaan nuklir di suatu fasilitas nuklir bawah tanah.
Terakhir, penurunan jumlah oil rig AS menjadi 668 rig, yang merupakan angka terendah sejak Maret 2017.
Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh tingkat pengolahan kilang yang terus menguat dengan mulai beroperasinya sejumlah kilang pengolahan baru di China, berakhirnya periode pemeliharaan kilang petrokimia di Korea Selatan dan peningkatan oil throughput beberapa kilang di negara Asia lainnya, seperti Taiwan dan Jepang.
"Pemberian stimulus fiskal dari Pemerintah, berupa penurunan suku bunga dan penurunan pajak, untuk membantu perekonomian di beberapa negara, seperti China, Jepang dan India," tambah Tim Harga Minyak Indonesia.
Baca Juga: ICP Oktober tergerus karena pasar pesimis terhadap kesepakatan perang dagang
Selengkapnya perkembangan rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional yaitu:
- Dated Brent naik sebesar US$ 3,30 per barel dari US$ 59,72 per barel menjadi US$ 63,02 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,06 per barel dari US$ 54,01 per barel menjadi US$ 57,07 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 3,02 per barel dari US$ 59,88 per barel menjadi US$ 62,90 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 3,08 per barel dari US$ 59,63 per barel menjadi US$ 62,71 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News