Reporter: Leni Wandira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan memperkirakan bahwa meskipun daya beli masyarakat mengalami pelemahan, tren belanja online pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 tetap stabil.
"Jika kita lihat, mungkin permintaannya akan ada penurunan, tapi tidak signifikan. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa berbelanja online, dan produk yang dibeli bukanlah produk mahal," ujar Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti Indonesia tetap rendah, yang mencerminkan penurunan daya beli di dalam negeri. Deflasi selama lima bulan berturut-turut, dari Mei hingga September 2024, turut memperkuat sinyal melemahnya daya beli. Pada September, indeks harga konsumen (IHK) turun 0,12% dari Agustus menjadi 105,93 poin.
Meski begitu, Budi tetap optimistis bahwa minat masyarakat terhadap Harbolnas tahun ini tidak akan terpengaruh signifikan. "Kemungkinan besar masih stabil, karena produk yang dibeli rata-rata merupakan kebutuhan sehari-hari seperti perawatan pribadi dan produk kecantikan. Ini adalah kategori produk yang cenderung tetap diminati meskipun daya beli menurun," tambahnya.
Baca Juga: Celios: Penjualan Harbolnas 2024 Terancam Turun Akibat Daya Beli yang Masih Lemah
Selain itu, Budi menyoroti upaya pelaku industri e-commerce yang terus gencar menawarkan berbagai kampanye promosi dan diskon menarik untuk menarik minat belanja masyarakat. "Meskipun ekonomi melemah, kami melihat banyak perusahaan yang tetap mengadakan promosi, karena mereka menyadari pentingnya menjaga antusiasme belanja konsumen," ujarnya.
Berdasarkan data idEA, transaksi Harbolnas pada 2023 mencapai Rp25,7 triliun, naik dari Rp22,7 triliun di tahun 2022, dengan kontribusi produk lokal mencapai Rp12,3 triliun. Riset dari Compas Market Insight juga memperkirakan adanya peningkatan pada penjualan produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) pada Harbolnas tahun ini, dengan pertumbuhan sebesar 13,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada Desember nanti, kami akan merilis laporan resmi terkait kinerja Harbolnas 2024," kata Budi. Harbolnas diharapkan menjadi momentum yang menggerakkan konsumsi masyarakat di tengah tantangan daya beli yang sedang melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News