kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

idEA Harapkan Kenaikan Biaya Layanan E-Commerce Tak Turunkan Daya Beli Masyarakat


Senin, 02 September 2024 / 19:15 WIB
idEA Harapkan Kenaikan Biaya Layanan E-Commerce Tak Turunkan Daya Beli Masyarakat
ILUSTRASI. Warga menggunakan ponsel untuk berbelanja secara daring di salah satu situs belanja di?Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/5/2024). idEA berharap kenaikan biaya layanan e-commerce bisa memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian di marketplace.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Hilmi Adrianto, menyampaikan harapannya agar kenaikan biaya layanan oleh beberapa platform e-commerce dapat memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian di marketplace.

Sebagaimana diketahui, beberapa e-commerce seperti Tokopedia menaikkan biaya admin penjual dari 6,5% menjadi maksimal 10% per 16 September. Shopee juga menaikkan biaya admin per 1 September. Terus Lazada juga akan menaikkan biaya komisi bagi penjual marketplace mulai 1 September 2024.

Hilmi menjelaskan bahwa kenaikan biaya layanan yang terjadi pada e-commerce besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada kemungkinan telah dipertimbangkan dengan matang oleh masing-masing platform. 

"Sebagai asosiasi, kami memahami bahwa keputusan ini mungkin sudah melalui berbagai pertimbangan dari sisi platform, termasuk aspek operasional dan biaya yang harus ditanggung," ujarnya kepada Kontan, Senin (2/9).

Baca Juga: IDEA Beberkan Strategi Untuk Meningkatkan GMV Industri E-Commerce

Namun, Hilmi menekankan pentingnya bahwa kenaikan biaya ini tidak mengurangi daya beli masyarakat. 

"Harapan kami, meskipun biaya admin meningkat, platform-platform ini harus terus memberikan manfaat tambahan seperti pengembangan fitur pemasaran produk dan kemudahan bagi konsumen dalam proses pembelian," tambahnya.

Hilmi juga berharap agar para e-commerce berfokus pada peningkatan nilai yang diberikan kepada merchant dan konsumen untuk mengimbangi kenaikan biaya. 

"Kami percaya bahwa dengan fitur yang lebih baik dan pengalaman berbelanja yang lebih lancar, e-commerce dapat membantu merchant memasarkan produk mereka dengan lebih efektif dan mempertahankan daya beli konsumen," pumgkasnya.

Untuk diketahui, Shopee memberlakukan kebijakan baru untuk kategori produk dan biaya administrasi mulai 1 September 2024. Adapun besaran biaya admin yang akan mulai berlaku di Shopee adalah sebesar 4,25% hingga 8,00% dan dihitung berdasarkan kategori produk yang terjual. 

Untuk produk yang termasuk ke dalam kategori A yakni produk Fashion, Elektronik (Kelistrikan), Kebutuhan Sehari-hari, Aksesoris Handphone, Olahraga & Outdoor, Otomotif dan lainnya, akan dikenakan biaya admin sebesar 8,00%.

Kemudian, Tokopedia, mulai 16 September 2024, biaya marketplace akan meningkat menjadi 1%-8% setelah menerapkan diskon 20% pada batas atas. Sebelumnya, biaya marketplace berada pada kisaran 1%-6,5%.

Lebih lanjut, Sementara Lazada mengenakan kenaikan biaya admin penjual menjadi kategori A naik menjadi 6%. Lalu kategori B dan C menjadi 5%. dan kategori D dqn E menjadi 3,5%.

Baca Juga: Deflasi 4 Bulan Beruntun, Sri Mulyani Sebut Bukan Karena Penurunan Daya Beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×