kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

idEA Harapkan Kenaikan Biaya Layanan E-Commerce Tak Turunkan Daya Beli Masyarakat


Senin, 02 September 2024 / 19:15 WIB
idEA Harapkan Kenaikan Biaya Layanan E-Commerce Tak Turunkan Daya Beli Masyarakat
ILUSTRASI. Warga menggunakan ponsel untuk berbelanja secara daring di salah satu situs belanja di?Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/5/2024). idEA berharap kenaikan biaya layanan e-commerce bisa memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian di marketplace.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Hilmi Adrianto, menyampaikan harapannya agar kenaikan biaya layanan oleh beberapa platform e-commerce dapat memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian di marketplace.

Sebagaimana diketahui, beberapa e-commerce seperti Tokopedia menaikkan biaya admin penjual dari 6,5% menjadi maksimal 10% per 16 September. Shopee juga menaikkan biaya admin per 1 September. Terus Lazada juga akan menaikkan biaya komisi bagi penjual marketplace mulai 1 September 2024.

Hilmi menjelaskan bahwa kenaikan biaya layanan yang terjadi pada e-commerce besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada kemungkinan telah dipertimbangkan dengan matang oleh masing-masing platform. 

"Sebagai asosiasi, kami memahami bahwa keputusan ini mungkin sudah melalui berbagai pertimbangan dari sisi platform, termasuk aspek operasional dan biaya yang harus ditanggung," ujarnya kepada Kontan, Senin (2/9).

Baca Juga: IDEA Beberkan Strategi Untuk Meningkatkan GMV Industri E-Commerce

Namun, Hilmi menekankan pentingnya bahwa kenaikan biaya ini tidak mengurangi daya beli masyarakat. 

"Harapan kami, meskipun biaya admin meningkat, platform-platform ini harus terus memberikan manfaat tambahan seperti pengembangan fitur pemasaran produk dan kemudahan bagi konsumen dalam proses pembelian," tambahnya.

Hilmi juga berharap agar para e-commerce berfokus pada peningkatan nilai yang diberikan kepada merchant dan konsumen untuk mengimbangi kenaikan biaya. 

"Kami percaya bahwa dengan fitur yang lebih baik dan pengalaman berbelanja yang lebih lancar, e-commerce dapat membantu merchant memasarkan produk mereka dengan lebih efektif dan mempertahankan daya beli konsumen," pumgkasnya.

Untuk diketahui, Shopee memberlakukan kebijakan baru untuk kategori produk dan biaya administrasi mulai 1 September 2024. Adapun besaran biaya admin yang akan mulai berlaku di Shopee adalah sebesar 4,25% hingga 8,00% dan dihitung berdasarkan kategori produk yang terjual. 

Untuk produk yang termasuk ke dalam kategori A yakni produk Fashion, Elektronik (Kelistrikan), Kebutuhan Sehari-hari, Aksesoris Handphone, Olahraga & Outdoor, Otomotif dan lainnya, akan dikenakan biaya admin sebesar 8,00%.

Kemudian, Tokopedia, mulai 16 September 2024, biaya marketplace akan meningkat menjadi 1%-8% setelah menerapkan diskon 20% pada batas atas. Sebelumnya, biaya marketplace berada pada kisaran 1%-6,5%.

Lebih lanjut, Sementara Lazada mengenakan kenaikan biaya admin penjual menjadi kategori A naik menjadi 6%. Lalu kategori B dan C menjadi 5%. dan kategori D dqn E menjadi 3,5%.

Baca Juga: Deflasi 4 Bulan Beruntun, Sri Mulyani Sebut Bukan Karena Penurunan Daya Beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×