Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) memproyeksikan transaksi e-commerce di Indonesia selama periode Lebaran 2025 akan meningkat sekitar 15%-20% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan ini didorong oleh tingginya kebutuhan belanja masyarakat menjelang Lebaran, diskon besar dari marketplace, serta semakin efisiennya layanan logistik.
Sekretaris Jenderal idEA Budi Primawan menyatakan, meskipun daya beli masyarakat masih menghadapi tekanan, berbagai faktor tetap mendorong pertumbuhan transaksi online.
Baca Juga: Industri E-Commerce Indonesia: Antara Inovasi, Efisiensi & Regulasi yang Mendukung
"Lebaran selalu menjadi momen puncak bagi e-commerce. Program cicilan, layanan paylater, serta diskon besar dari berbagai platform membantu menjaga minat belanja masyarakat," ujar Budi kepada KONTAN, Kamis (20/3).
Budi juga menegaskan kebutuhan primer seperti sembako, pakaian, gadget, hingga hampers tetap tinggi selama periode ini.
Selain faktor promosi dan kebutuhan tahunan, perbaikan layanan logistik seperti same-day delivery dan express delivery juga semakin meningkatkan kenyamanan konsumen dalam berbelanja online.
Budi menambahkan, meskipun transaksi e-commerce selama Lebaran diperkirakan tumbuh sekitar 10%-15% dibandingkan tahun lalu, pertumbuhan ini kemungkinan lebih moderat dibandingkan lonjakan di tahun-tahun sebelumnya.
"Ekonomi global dan daya beli memang sedang menghadapi tantangan, namun dengan strategi promosi yang tepat dan inovasi dalam pengalaman belanja, e-commerce masih bisa mencatatkan pertumbuhan positif," jelasnya.
Untuk prospek sepanjang tahun 2025, total transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan bisa mencapai nilai yang sama dengan tahun lalu, yakni sekitar Rp500-900 triliun. Namun, pertumbuhan mungkin melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat tekanan ekonomi yang lebih besar.
Beberapa tren yang diprediksi akan mempengaruhi bisnis e-commerce di 2025 antara lain dominasi TikTok Shop dan social commerce, meningkatnya popularitas belanja melalui WhatsApp dan live shopping, serta regulasi pemerintah terkait produk impor yang dapat mempengaruhi strategi harga dan pilihan produk di marketplace.
Baca Juga: Ramadan Tetap Jadi Momentum Penting Bagi Pelaku E-Commerce untuk Kerek Penjualan
Selain itu, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam personalisasi rekomendasi produk akan menjadi faktor penting dalam meningkatkan konversi penjualan.
Sementara itu, ekspansi ke kota-kota tier 2 dan 3 di luar Jabodetabek juga diprediksi akan menjadi pasar baru yang potensial seiring dengan perbaikan infrastruktur logistik di berbagai daerah.
Dengan berbagai faktor tersebut, bisnis e-commerce selama Lebaran 2025 diperkirakan tetap tumbuh, terutama pada sektor fesyen, makanan, dan produk digital.
Sementara itu, prospek e-commerce sepanjang tahun masih menunjukkan potensi yang besar, meskipun laju pertumbuhannya mungkin tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.
"prospek bisnis e-commerce sepanjang 2025 masih positif, dengan total transaksi diperkirakan mencapai nilai tahun lalu, meskipun pertumbuhan mungkin tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya akibat tekanan daya beli," pungkasnya.
Selanjutnya: Jadwal Adzan Maghrib dan Buka Puasa Bulan Ramadhan Kota Padang Hari Ini (20/5)
Menarik Dibaca: Cerah dan Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (21/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
